Jakarta- Demi menyemarakkan kompetisi bola basket tertinggi di Tanah Air, Indonesia Basketball League (IBL) terus mencari dan membentuk bintang-bintang baru. Salah satunya dengan menjaring para talenta muda dengan kemampuan mumpuni, untuk bergabung dengan IBL.
Hasan Gozali, Direktur IBL, mengatakan pihaknya menjalin sinergi dengan Liga Mahasiswa (LIMA) menyeleksi para mahasiswa yang berlaga di kompetisi LIMA untuk dijaring masuk dalam draft rookie IBL.
“Kami akan menjaring pemain yang kemudian akan disaring hingga 40 pemain untuk di draft,” ujar Hasan, di Kawasan Slipi, Jakarta, Selasa (17/7). Nantinya, sebut Hasan, calon pemain harus bersedia mengikuti combine yang akan diadakan di Jakarta pada 2-9 September 2018.
“Mereka akan mendapatkan pelatihan dari instruktur FIBA serta beberapa pelatih lokal,” tambahnya. Namun, untuk lolos draft rookie IBL, terdapat sejumlah syarat yang harus dipenuhi para pemain yang berasal dari LIMA. Diantaranya berusia minimal 19 tahun dan telah mengikuti kompetisi LIMA minimal dua musim.
Selain itu, draft rookie membuka peluang bagi pemain di luar LIMA dengan syarat minimal berusia 21 tahun, serta minimal pernah ikut kompetisi yang diselenggarakan oleh Perbasi (Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia). Sementara, bagi peserta yang berasal dari LIMA dapat mendaftar melalui LIMA.
Dan, dari luar jalur LIMA, para peserta bisa mendaftar melalui Pengurus Provinsi (Pengprov) Perbasi, di daerah masing-masing. Untuk pendaftaran draft rookie dimulai selama satu bulan sejak 17 Juli, dan terakhir pada 17 Agustus 2018. Ryan Gozali, CEO Liga Mahasiswa, mengungkapkan pihaknya menyambut baik kerjasama dengan IBL.
Menurutnya, kerjasama ini memberi kondisi ideal sebagai wadah pembinaan mahasiswa atlet. “Draft akan memberikan kesempatan yang baik kepada para mahasiswa atlet bola basket yang tampil cemerlang dalam kompetisi LIMA guna melanjutkan karier di dunia olahraga profesional,” tukas Ryan.
George Fernando Dendeng, Perwakilan PB Perbasi, menegaskan banyak potensi yang dimiliki dari kompetisi LIMA, yang secara rutin bergulir. “Ini kesempatan besar bagi mereka untuk bisa masuk ke IBL. Kelak tak ada lagi kekurangan pemain yang berkualitas dan nantinya mereka memilih jalur profesional,” pungkas George. (Adt)