Hempaskan Tuan Rumah, Unitomo Calon Serius Juara EJC Surabaya 2018

Tim Putra Universitas Dr. Soetomo (Unitomo) menjadi kandidat serius Juara Lima Bandminton EJC Surabaya 2018 usai mengandaskan tuan rumah Universitas Airlangga (Unair) 4-1. (LIMA)

Surabaya- Absennya juara bertahan, Universitas Negeri Surabaya (Unesa), pada LIMA Badminton: McDonald’s East Java Conference (EJC Surabaya) 2018, menghadirkan tim calon kuat juara lain. Universitas Dr. Soetomo (Unitomo) tampil sebagai kandidat serius peraih gelar usai menorehkan kemenangan kedua mereka. Pada Rabu (21/3), hari kedua di GOR Kampus C Universitas Airlangga, Unitomo mengalahkan tuan rumah, Universitas Airlangga (Unair). Di hari pertama, Unitomo, yang bermasalah dalam verifikasi musim lalu, menang 4-1 atas Universitas Hang Tuah. Sementara Unair takluk dari Universitas Udayana. Unitomo membuka kemenangan via Androw Yunanto Prakasa. Tunggal Unair, Bagus Bayu Aji, gagal mengimbangi tunggal pertama Unitomo itu. Androw menang telak dalam dua gim, 21-6 dan 21-6. Ganda pertama Unitomo, Komandani Maytri Sugiarto/Ragawa Tamasuta Ayodya, terlalu dominan bagi pasangan tuan rumah, Boby Julio Akbar/Dyon Franstian. Komandani/Ragawa bahkan kerap terlihat terlampau santai meladeni lawan sebelum menang 21-7 dan 21-6. Unitomo memutuskan melepas partai ketiga, tripel. Androw, salah satu pengisi tripel Unitomo, tak dapat tampil karena statusnya sebagai pemain profesional. Peraturan LIMA Badminton mewajibkan pemain pro tidak bermain rangkap. Walau demikian, Unitomo bisa memastikan kemenangan setelah tunggal kedua mereka, Muhammad Syahputra Ahmad, menang atas Alfian Putra Tirtana. Kemenangan ini mesti melalui proses yang berat karena Alfian memberikan perlawanan sengit. Setelah kedudukan 19-19, M. Syahputra menang 21-19 di gim pertama. Alfian kembali memperlihatkan determinasi di gim kedua ketika menyamakan skor menjadi 20-20 dari tertinggal 16-20. Hanya, M. Syahputra memperlihatkan lagi ketangguhan mentalnya hingga menang 22-20. Di partai terakhir, Unitomo memperbesar kedudukan menjadi 4-1. Hiski Rumengan/Setiawan Yogi Putera unggul 21-8 dan 21-16. Hasil ini menempatkan Unitomo sebagai kandidat kuat peraih tiket ke LIMA Badminton Nationals. Mereka menempati puncak klasemen beregu putra. Bagi Unair, kekalahan kedua ini mempersulit mereka lolos ke LIMA Badminton Nationals 2018 di Surakarta pada 1-8 Mei nanti. Peluang Unair tersisa untuk mempertahankan peringkat ketiga yang dicapai musim lalu. (Adt)

Sapu Bersih Laga Kedua, Tim Putri Unair Bukukan Poin Awal

Tim Beregu Putri Universitas Airlangga (Unair) akhirnya sukses merebut poin perdana. (LIMA)

Surabaya- Usai takluk dari Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) di laga perdana, tim putri Universitas Airlangga (Unair) akhirnya berhasil mencetak poin pertama di laga kedua event LIMA Badminton: McDonald’s East Java Conference (EJC) Surabaya Subconference 2018, Rabu (21/3). Unair menyapu bersih seluruh partainya melawan Universitas Surabaya (Ubaya) di lapangan 1 GOR Unair Kampus C. Sebagai tim tuan rumah, di pertandingan keduanya ini, Unair bermain apik. Sejak partai pertama, sang tuan rumah telah menunjukkan dominasinya atas Ubaya. Tripel Unair, yang diwakili Alfi Rahmawati Mufidah/Aprillia Ika/Mita Puspitasari, dengan mudah mengalahkan trio Ubaya, Darmatya Muthi’Ah/Mega Prasasti Putri/Winda Dwi Oktaviani dengan skor 21-12 dn 21-10. Poin kedua Unair didapat dari pertarungan tunggal putrinya, Zahrina Atika, melawan Lulu, wakil Ubaya. Zahrina unggul 11-6 di partai pertama. Namun, Lulu mengejar, hingga dapat mengimbangi perolehan poinnya menjadi 14-14. Lulu sempat unggul dua poin, 16-14, namun kembali disusul Zahrina. Akhirnya, Zahrina tetap unggul dengan skor akhir 21-19. Lulu memimpin di awal partai kedua dengan skor 8-2. Zahrina mengejar, namun hingga turun minum, Zahrina belum mampu mengimbangi perolehan poinnya dari Lulu. Skor sementara 11-9 untuk Lulu. Usai istirahat, Zahrina mendapat banyak poin dari kesalahan-kesalahan yang dilakukan Lulu. Zahrina mengimbangi Lulu di poin 12-12. Pada akhirnya, Zahrina kembali membuktikan ketangguhannya. Skor 21-12 untuk Zahrina menutup laga partai kedua ini. Di partai terakhir, Ubaya mencoba bangkit. Laga di nomor ganda ini berlangsung sengit. Terjadi saling mengejar poin di laga ini. Ganda Ubaya, Mega Prasasti/Winda Dwi, dapat mengimbangi perolehan skornya dengan Alfi Rahmawati/Aprillia Ika (Unair), 8-8. Namun, di akhir gim pertama, Unair berhasil menang tipis 21-19 atas Ubaya. Gim kedua masih berlangsung ketat. Kedua ganda ini seakan tak mau saling mengalah. Sang pendatang, Ubaya, lagi-lagi harus mengakui ketangguhan sang tuan rumah di gim terakhir ini. Skor 21-18 untuk tim tuan rumah menutup laga di lapangan 1 GOR Unair ini. Sang tuan rumah akhirnya merebut poin pertamanya. Bahkan, Unair mampu mencatat sapu bersih seluruh partai di pertandingan keduanya ini, dengan skor 3-0. Selanjutnya, Unair akan kembali berhadapan dengan UINSA pada Jumat (23/3). Akankah Unair bisa menaklukkan UINSA di pertemuan keduanya? (Adt)

Jadi Debutan di LIMA EJC 2018, UINSA Curi Angka Tim Tuan Rumah

Tim putri Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) sukses mecuri poin dari Universitas Airlangga (Unair) pada laga perdana LIMA Badminton WJC 2018. (LIMA)

Surabaya- Partai perdana LIMA Badminton: McDonald’s EJC Surabaya Subconference 2018,di lapangan 2, tergelar laga tim putri Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) kontra tuan rumah, Universitas Airlangga (Unair). Meski menjadi tim debutan, UINSA tampil maksimal dengan poin penuh di laga ini. Partai pertama dikuasai Zhinatul Widad, tunggal putri asal UINSA. Cessara Raam Musrianik, wakil Unair, harus mengakui ketangguhan pukulan-pukulan Zhinatul di kedua game partai pertama ini. Zhinatul menang telak 21-9 dan 21-5 atas Cessara. Di partai kedua, yang mempertandingkan nomor tripel, UINSA kembali memenangi laga meski melalui partai yang cukup ketat. Tripel UINSA, Aisyah Sal Sabilla/Rya Chitra/Sukma Anggreani mengakhiri laganya melawan Alfi Rahmawati/Aprillia Ika/Mita Puspitasari, trio Unair, dengan skor21-18 dan 21-14. UINSA kian apik di partai penutup. Duet kompak Maulindah Eva/Zhinatul Widad (UINSA) menekuk Jessica Margaretha/Zahrina Atika (Unair) di dua gim sekaligus. Partai ketiga sekaligus penutup laga ini berakhir dengan kemenangan UINSA 21-13 dan 21-7. Sebagai debutan, hasil UINSA cukup mengejutkan karena mencetak skor 3-0 atas Unair. “Kita tidak pernah menyangka seperti apa hasilnya. Tapi kita mempersiapkan yang terbaik untuk event ini. Mereka rela berlatih sejak jauh-jauh hari untuk laga ini,” ujar Swidi, manajer tim UINSA, pada Selasa (20/3). (Adt)

Tim Beregu Putra Tampil Sengit, Unair Justru Gagal Ciptakan Poin

Tunggal Putra tim Universitas Udayana masih terlalu kuat bagi tim Universitas Airlangga pada LIMA Badmintan WJC 2018 di GOR Unair Kampus C, Selasa (20/3). (LIMA)

Surabaya- Laga pembuka LIMA Badminton: McDonald’s East Java Conference (EJC) Surabaya Subconference 2018 digelar pada Selasa (20/3), di GOR Universitas Airlangga (Unair) Surabaya. Laga pertama ini diisi oleh laga tim putra antara Universitas Airlangga (Unair) melawan Universitas Udayana Bali di lapangan 1, serta tim putri Unair melawan Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) di lapangan 2. Di lapangan 1, tersaji laga sengit antara Udayana dan tim putra tuan rumah. Romario, tunggal Udayana sempat tertinggal 0-2 di awal gim pertama partai pertama melawan Bagus Bayu Aji, wakil Unair. Namun, Romario mengejar, hingga akhirnya menyamakan poin menjadi 3-3. Romario terus memperjauh jarak keunggulannya atas Bagus. Romario unggul tipis di angka 11-9. Usai interval satu menit, Romario kembali bermain tangguh. Bagus hanya berhasil menambah enam angka hingga akhir gim pertama. Akhirnya, Romario mengakhiri gim pertama dengan kemenangan 21-15. Gim kedua berlangsung sengit seperti di gim pertama. Romario tetap unggul 11-9 hingga turun minum. Di akhir laga, Romario masih tangguh. Udayana mendapatkan poin pertamanya dari permainan Romario di gim kedua, yang berakhir 21-13. Permainan apik Udayana berlanjut di partai kedua. Partai yang mempertandingkan nomor ganda ini menunjukkan dominasi kuat Udayana. I Wayan Govinda/Putu Jery memenangi partai kedua melawan Alfian Putra/Boby Julio dengan kemenangan telak di gim pertama, 21-6 dan 21-13 di gim kedua. Unair memanas. Sebagai tuan rumah, Unair tak mau kalah begitu saja. Akhirnya, poin pertama Unair berhasil direngkuh di partai ketiga yang menyajikan nomor tripel. Unair menurunkan Bagus Bayu/Dyon Franstian/Muhammad Andrean di partai ketiga ini. Lawannya, Udayana, gagal menciptakan poin lewat tripel Dennis Prasetya/I Made Bagus/Muhammad Mohdar. Unair memenangi partai ketiga dengan skor tipis 21-10 dan 21-18. Partai keempat makin sengit. Kedua tim seakan tak mau mengalah. Namun, akhirnya, Udayana mampu buktikan kekuatannya lewat nomor tunggal keduanya, yang diwakili Kadek Bayu. Kadek Bayu menang usai perlawanan sengitnya di babak rubber game. Gim pertama berhasil dikuasai Kadek Bayu. Namun, di partai kedua, Kadek Bayu kalah telak dari Alfian Putra, tunggal Unair. Gim kedua berakhir dengan skor 21-7 untuk Udayana. Di gim terakhir, Kadek Bayu unggul tipis 11-10 atas Alfian Putra. Unair belum mampu menambah poin di partai keempat. Sementara itu, Udayana berhasil mencuri poin kembali. Skor sementara pun mejadi 3-1 untuk kemenangan Udayana hingga akhir partai keempat. Laga berlanjut di partai kelima, partai ganda kedua. Di gim pertama, ganda kedua Unair kembali takluk dari permainan apik Udayana. Unair, yang mengirimkan Anjas Tirta/Muhammad Andreas, kalah dengan selisih jauh, yakni 21-9. Namun, di gim kedua, Anjas Tirta/Muhammad Andreas mencoba mengejar. Namun, permainan kompak Dennis Prasetya/Romario Jeremia membawa Udayana menang di gim kedua dengan skor tipis 21-18. Skor 4-1 untuk kemenangan Udayana menutup laga pertama LIMA Badminton: McDonald’s EJC Surabaya Subconference yang digelar di lapangan 1 GOR Unair ini. Meski tuan rumah, Unair harus mengakui ketangguhan tim lawan. “Kami sudah bermain maksimal. Tekanan kami memang berat, karena harus melawan tim tuan rumah.Namun, anak-anak bisa mengeluarkan seluruh kemampuan mereka dan bermain dengan hasil terbaik hari ini,” ungkap Surya Maha Dewa, pelatih Udayana. (Adt)