Kunjungi Wisma Atlet Kemayoran Yang Akan Dilengkapi Karaoke, INAGSOC Bakal liburkan Sekolah

INASGOC bakal melengkapi Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat, dengan fasilitas hiburan. (Pras/NYSN)

Jakarta- Demi menciptakan kenyamanan selama penyelenggaraan Asian Games 2018, Agustus-September mendatang, INASGOC bakal melengkapi Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat, dengan fasilitas hiburan. Tri Ananta Andrewan, Direktur Wisma Atlet INASGOC, mengatakan panitia akan menempatkan beberapa fasilitas pendukung di Wisma Atlet Kemayoran, seperti ruang karaoke, gym, serta kafe, dan WiFi disekitaran Wisma Atlet Kemayoran. “Nanti ada penambahan fasilitas (di Wisma Atlet). Misalnya karaoke, lalu gym, serta kafe. Supaya oficial dan para atlet bisa menikmati dan rileks,” ujar Tri Ananta di Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (3/4). Namun, fasilitas ini masih belum siap dan dalam proses untuk penyediaan. Untuk soal WiFi, ia menyebut tak hanya ada di dalam kamar, tapi nantinya tersedia diseluruh Kawasan Wisma Atlet. “Pastinya kami masih akan usahakan soal itu,” tambahnya. Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat, terdiri dari 10 tower, dan tiga tower mampu menampung lebih dari 7 ribu orang. Tiap tower pertama memiliki 24 lantai dengan jumlah kamar mencapai 650 unit. Di tower kedua, ada 32 lantai serta memiliki 880 kamar, selanjutnya tower ketiga memiliki 24 lantai dengan kapasitas 840 kamar. Masing-masing kamar memiliki dua kamar tidur dan satu toilet atau kamar mandi. Kamar-kamar di Wisma Atlet bertipe 36. Sementara itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta telah sepakat meliburkan sekolah di Jakarta, utamanya yang berdekatan dengan venue pertandingan pesta olahraga akbar empat tahunan di Asia itu. Erick Thohir, Ketua INASGOC, menyebut opsi meliburkan sekolah dilakukan guna mengurangi kemacetan di Jakarta. Ia berharap pelaksanaan event edisi ke-18 olahraga negara-negara se-Asia itu dapat berlangsung dengan lancar. “Soal transportasi, Wakil Gubernur DKI Jakarta (Sandiaga Uno) membuat keputusan dan melaporkan ke Wakil Presiden (Jusuf Kalla), yang akan meliburkan proses belajar-mengajar di Jakarta, terutama sekolah yang berdekatan dengan venue Asian Games 2018,” urai Erick di Jakarta, Selasa (3/4). Ia berharap dengan meliburkan beberapa sekolah tersebut akan meminimalisir kemacetan di Ibukota. “Setidaknya kemacetan di DKI Jakarta selama berlangsungnya Asian Games bisa berkurang sampai dengan 21 persen,” tukasnya. (Adt)

Dukung Asian Games 2018, Kemenkes Siagakan 1.400 Tenaga Medis dan 25 Ambulans VVIP

Menkes Nina Moeloek saat meninjau fasilitas ambulans guna mendukung Asian Games 2018. (Kemenkes)

Jakarta- Setelah 56 tahun, Indonesia kembali dipercaya menjadi tuan rumah Asian Games 2018. Pesta olahraga terbesar di Asia itu dilaksanakan pada 18 Agustus hingga 2 September mendatang, di DKI Jakarta, Sumatera Selatan, Jawa Barat, dan Banten. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) turut serta melakukan sejumlah persiapan, termasuk memberikan pelayanan kesehatan secara optimal. Sehingga diperlukan persiapan yang matang, dan tenaga medis harus bekerja secara profesional dalam memberikan pelayanan terbaik. Nila Moeloek, Menteri Kesehatan (Menkes), mengatakan pihaknya tak mengharapkan terjadinya kasus cedera, cacat maupun kematian pada atlet yang sedang bertanding. Untuk itu, menurutnya, diperlukan pelatihan khusus terkait ‘Emergency in Sport Event’ guna menguatkan kompetensi petugas kesehatan Asian Games dan Asian Para Games 2018. “Penanganan major event diperlukan pelayanan kesehatan optimal. Jika tidak optimal, selain menyebabkan cacat dan kematian, maka kredibilitas negara tidak baik, dan memberikan dampak buruk bagi citra Negara,” ujar Nila pada pembukaan acara ‘Refreshing Workshop Emergency in Sport Event’ di Jakarta, Senin (2/4). Selain itu, Kemenkes bekerjasama bersama Indonesia Asian Games Committee (INASGOC) bakal menyiapkan 1.400 tenaga medis, di empat daerah lokasi pelaksanaan Asian Games 2018. Nila menyebut 1.400 tenaga medis tersebut terdiri dari 407 dokter, 813 perawat, dan 180 fisioterapis yang akan didistribusikan ke DKI Jakarta, Sumatera Selatan, Jawa Barat, dan Banten. Tak hanya itu, sebanyak 25 unit ambulans VVIP juga turut disiagakan guna mengantisipasi keadaan darurat. “Sebanyak 25 unit ambulans ini dapat melakukan penanganan layaknya di Unit Gawat Darurat (UGD). Jumlah itu bisa bertambah jika disediakan oleh Dinas Kesehatan. di empat provinsi penyelenggara Asian Games,” tukas Nila. (Adt)