24 Student Athlete Terbaik Indonesia Lolos Ke AS, Empat Orang Masih Berstatus Siswa Kelas X

Dendy Sean (tengah), Marketing Director MPM Motor Honda, bersama dengan Most Valuable Player (MVP) Honda DBL Camp 2018, yakni Andreas Marcellino Bonfilio (kiri/putra) dan Namira Ramandha (kanan/putri). Honda DBL Indonesia All-Star 2018 ini, nantinya akan menimba ilmu di Los Angeles, Amerika Serikat, pada Februari 2019. (DBL)

Surabaya- Setelah lima hari penyelenggaraan, terpilihlah 24 student-athlete putra dan putri terbaik dari seluruh Indonesia. Melalui proses persaingan dan seleksi yang sangat ketat, para Honda DBL Indonesia All-Star 2018 nantinya akan menimba ilmu di Los Angeles, Amerika Serikat, pada Februari 2019. Dari total 24 orang yang terpilih, dua putra dan dua putri diantaranya merupakan pelajar kelas X. Mereka yakni Juan Alexander dari SMA Soverdi Tuban, Mario Davidson dari SMA Karangturi Semarang, Brylia Tumanduk dari Manado Independent School, dan Putu Putri Nandini dari SMAN 2 Denpasar. Sebagai informasi, di perhelatan 2018, Honda DBL membuat regulasi baru, yaitu pelajar kelas X bisa turut serta berpartisipasi mengharumkan nama sekolah. Hal ini membuktikan meski masih musim pertama, mereka bisa menunjukkan performa terbaiknya. Mario mengungkapkan jika dirinya tak menyangka lolos dan menjadi salah satu diantara 12 pemain terbaik se-Indonesia. Ia mengaku sebelum di Surabaya selalu dilatih oleh sang kakak, yang pernah menjadi salah satu partisipan Honda DBL pada 2010. Ia juga mempersiapkan fisik lebih besar, karena tahu akan diberi banyak drill latihan dalam sehari. “Tak hanya menemani latihan lay-up serta shooting, Kakak saya, Andre, selalu berpesan supaya lebih giat latihan bila ingin mengikuti jejaknya menjadi pemain profesional. Selain Papa dan Mama, Kakak punya dampak besar dalam dunia basket saya,” ujar pemain dengan tinggi 178 cm ini. Tak hanya itu, Provinsi Bali dan Jawa Timur dilabeli sebagai dua provinsi yang paling konsisten menyumbang student-athlete terbaiknya. Sejak 2008, Jawa Timur sudah mengirim total 34 pemain terbaiknya, hingga musim lalu. Di tahun ini, lima pemain yang terdiri dari tiga putri dan dua putra, tergabung dalam skuad Honda DBL Indonesia All-Star 2018. Sedangkan Bali yang menyumbang pemain terbaiknya sejak 2009, berhasil menerbangkan dua putra dan tiga putri di 2018, ke Amerika Serikat. Di tahun ke-11 penyelenggaraanya, Andrew Vlahov, Head Coach World Basketball Academy serta International Coach Honda DBL Camp 2018 menuturkan, bilaa musim ini sangat luar biasa. Secara skill, campers memiliki kemampuan yang merata. Bahkan di setiap step seleksi, sejak best 50, best 24, Wild Card, hingga Honda DBL Indonesia All-star 2018 para coach dibuat kesulitan memilih mereka. “Di tahun ini, campers terutama putra, memiliki fundamental yang lebih bagus, dibanding musim sebelumnya. Harapannya, tahun ini outputnya akan lebih kuat,” ujar Andrew. Azrul Ananda, Founder dan CEO DBL Indonesia menjelaskan para Honda DBL All-Star 2018 memiliki average tinggi yang bagus dan didukung dengan tubuh atletis. Tak hanya itu, secara skill fundamental campers juga sudah meningkat. Ini menunjukkan jika akar basket di Indonesia berupa pengembangan di kota-kota lain sudah mulai membaik. Selain dari segi fundamental yang membaik di tiap-tiap kota, empat siswa kelas X yang berhasil lolos dan masuk kedalam skuad Honda DBL Indonesia All-Star 2018, adalah sebuah “berlian” yang berhasil ditemukan. “Sekusam apapun situasi, berlian akan muncul. Ini sangat bagus karena artinya pengembangan basket di kota-kota membaik. Tinggal lihat akankah mereka terpilih kembali tahun depan atau tidak. Pasalnya, akan ada kelas sepuluh lain di musim depan yang akan bersaing dengan mereka,” tutup Azrul. (Adt) Honda DBL Indonesia All-Star 2018 Dalam Angka 6 Enam dari 12 putri dan 1 dari 12 Honda DBL Indonesia all-star 2018 merupakan skuad musim lalu 4 Empat dari 24 putra dan putri Honda DBL Indonesia All-Star adalah siswa kelas X Bali dan Jawa Timur jadi provinsi penyumbang Honda DBL Indonesia All-Star terbanyak musim ini. Keduanya menyumbang dua putra dan tiga putri. Jawa Timur jadi provinsi terproduktif dengan menyumbangkan pemain terbaiknya sejak tahun 2008 tanpa henti. Total ada 39 student athlete yang sudah menjadi bagian dari Honda DBL Indonesia All-Star. Sulawesi Selatan pun kembali menyumbang pemainnya ke Honda DBL Indonesia All-Star, setelah terakhir terjadi pada 2014.

Seleksi Sangat Ketat, Unselected Players Honda DBL Camp 2018 Berebut Dua Tiket Wild Card

Para Campers putra Honda DBL Camp 2018, memerhatikan penjelasan coach CJ Jackson, dari World Basketball Academy (WBA) Australia, dengan antusias. Lewat proses seleksi yang sangat ketat, terpilih Top 24 campers dari kelompok putra dan putri. (DBL)

Surabaya- Kamp basket pelajar terbesar tanah air, Honda DBL Camp 2018, menginjak hari kedua, pada Kamis (29/11). Melalui proses seleksi yang sangat ketat, terpilih Top 24 campers dari kelompok putra dan putri. Mereka terpilih usai menunjukkan potensi dalam offensive concept section, di DBL Academy Pakuwon Mall, Surabaya. Dengan arahan tim pelatih dari World Basketball Academy (WBA) Australia dan DBL Academy, Andrew Vlahov dan tim pelatih dari WBA memberikan dan mengaplikasikan materi tentang pentingnya memahami dan menerapkan pattern dalam menyerang. Beberapa pattern seperti 2on2 dan 3on3 offensive concept menjadi menu latihan mereka sejak pagi hari. Menurut Makailah Dyer, pelatih WBA, tujuan utama dari latihan ini adalah memberikan gambaran baru, dalam pola offense mereka. Ia melihat jika para campers saat ini terstigma bahwa pola serangan harus cepat. “Padahal, dalam menyerang itu tidak perlu tergesa-gesa. Karena mereka harus melihat pola defense lawan dulu, setelah itu tempo bisa meningkat secara drastis. Dan yang terpenting selanjutnya adalah masalah spacing (jarak). Hal ini akan berpengaruh terhadap banyaknya opsi dalam menyerang,” ujar Makailah. Pada Jum’at (30/11), perjuangan para campers untuk menembus skuad Honda DBL Indonesia All-Star 2018 masih berlanjut. Mereka yang terpilih sebagai Top 24 Campers putra dan putri, akan melanjutkan sesi offensive concept dan scrimmage game, di DBL Academy Pakuwon Mall, Surabaya. Sementara itu, bagi mereka yang berstatus unselected players, atau para campers yang tersisih dari status Top 50 dan Top 24, tetap akan berlatih dan diseleksi kembali di Sports Center Puncak Permai, dan indoor court Gloria 1 School, Surabaya. Mereka akan saling bersaing guna memperebutkan dua tiket wild card putra dan putri. Pengumuman siapa campers yang berhasil merebut tiket wild card akan dilakukan di lapangan DBL Academy Pakuwon Mall. Mereka yang berhasil mendapatkan tiket wild card, akan bersaing dengan Top 24 campers. Dan, puncaknya pada hari terakhir, pada Sabtu (1/12), akan diumumkan 12 pemain putra dan 12 putri, serta 4 pelatih, yang berhak menjadi skuat Honda DBL Indonesia All-Star 2018. Mereka inilah yang akan diterbangkan ke Los Angeles, Amerika Serikat, untuk belajar dan bertanding pada Februari 2019. (Adt)

Ajang Honda DBL Camp 2018 Dibuka dengan Ukiran Rekor Baru Beep Test

Suhari, Marcomm Development Division Head MPM Distributor Honda (ketiga dari kiri), Azrul Ananda (CEO dan Founder DBL Indonesia), dan Andrew Vlahov bersama para trainer World Basketball Academy Australia, hadir dalam acara peresmian Honda DBL Camp 2018, pada Selasa (27/11), di DBL Academy Pakuwon Surabaya, Jawa Timur. (DBL)

Surabaya- Pada Selasa (27/11), Honda DBL Camp 2018 resmi dibuka. Berlokasi di DBL Academy Pakuwon Surabaya, 303 campers dari 22 Provinsi se-Indonesia berkumpul untuk melakukan pemusatan latihan serta bersaing untuk merebut tiket emas menjadi Honda DBL Indonesia All-Stars 2018. Acara ini dibuka langsung oleh CEO dan Founder DBL Indonesia, Azrul Ananda. Didampingi oleh Suhari (Marcomm Development Division Head MPM Distributor Honda), serta Andrew Vlahov dari World Basketball Academy Australia. Ratusan student athlete terbaik tanah air tampak antusias dan tak sabar untuk menunjukkan bakat terbaiknya. Dalam kesempatan tersebut, para peserta diberi gambaran tentang apa saja yang akan menjadi menu keseharian mereka selama berada di Honda DBL Camp 2018. Dalam pelatihan yang dilakukan selama empat hari, Andrew dan para trainer akan melakukan beberapa metode latihan yang merupakan upgrade dari tahun sebelumnya. Di tahun ini WBA memperbesar porsi latihan skill agar bisa melihat kemampuan para campers. “Banyak metode latihan yang diulang di pagi hari dan siang hari. Sehingga, para pelatih bisa melihat kemampuan mereka secara mendetail. Harapannya ini menjadi metode penilaian yang lebih fair,” ujar Andrew. Namun, sebelum itu semua dimulai, kemarin mereka melakukan beep test sebagai salah satu penilaian stamina. Dalam beep test ini, ketahanan fisik diuji dengan berlari sepanjang 20 meter bolak balik dengan interval waktu yang makin cepat. Sorakan terdengar kencang saat Namira Ramandha, Campers asal SMAN 5 Bogor, dan Felisia asal SMA Santu Petrus Pontianak, berhasil memecahkan rekor baru. Felisia, yang tahun ini baru mengikuti Honda DBL Camp, berhasil mencetak 106 lap, dan disusul Namira dengan perolehan 105 lap. Mereka melampaui rekor sebelumnya atas nama Luh Putu Ninda dari SMAN 3 Samarinda, dengan perolehan 98 lap pada 2014. “Saya senang memecahkan rekor yang sudah ada. Untuk persiapan, saya memperbanyak latihan fisik saja, mulai dari banyakin lari, selain itu saya atur jam tidur tak lebih dari jam 10 malam,” ujar dara berusa 15 tahun tersebut. Tak mau kalah, dua campers putra pun mengukir rekor baru beep test. Adalah Faldo Payon, student athlete SMAN 1 Kupang yang menembus 139 lap. Serta Andreas Marcellino Bonefilo dari SMA St. Louis 1 Surabaya, dengan catatan 135 lap. Keduanya melampaui rekor sebelumnya sebabyak 132 lap Rekor itu dicatatkan Joseph Paian D, dari SMA Dyatmika Denpasar, pada Honda DBL Camp edisi 2014 lalu. Keempat campers itu resmi merilis nama mereka dalam Hall of Fame tantangan beep test, yang sengaja dipajang di pinggir lapangan. Semntara itu, Azrul menuturkan, bila 99 persen campers Honda DBL Camp 2018 tak akan menjadi pemain basket profesional. Namun, 100 persen campers akan menjadi seseorang yang profesional di bidangnya masing-masing kelak. Ia menambahkan bahwa sebagai student athlete, mereka harus bisa menyeimbangkan antara belajar dan basket. “Menyeimbangkan itu (belajar dan basket) membutuhkan disiplin dan memaksa diri agar tak melakukan hal-hal semaunya. Untuk bisa menjadi seorang yang profesional mereka harus profesional dan juga harus komitmen. Semua itu ada dalam Honda DBL Camp 2018 mulai dari memasukkan baju hingga menggunakan sepatu,” pungkas Azrul. (Adt)