Lebih dari 700 karateka dari jenjang SD, SMP, dan SMA...
Read MoreBerkat Pesan Pelatihnya, Shinta Bisa Menemukan Bakatnya Yang Terpendam
Olahraga Floorball yang belakangan ini ramai di perbincangkan sekilas lebih mirip hockey. Bola plastik ringan yang dilakukan di lapangan indoor lalu dimainkan dengan menggunakan tongkat komposit dengan ujung plastik yang melengkung, di mana tujuan permainan adalah untuk meletakkan ke dalam gawang lawan. Olahraga floorball ini juga mencuri perhatian Shintadewi Sondang, remaja putri ini lebih akrab dipanggil Shinta merupakan wanita kelahiran 15 Januari 1998. Ia mengungkapkan kepada NYSN tentang kesukaannya pada olahraga Floorball. “Awalnya aku cuma nyoba-nyoba aja. Ternyata banyak yang bilang kalau sebenernya aku punya bakat di olahraga ini. Tapi dengan cepatnya aku bisa jatuh cinta sama Floorball, yang bahkan aku nggak bisa gambarin, ada adrenalin yang begitu mendorongku setiap kali aku main Floorball. Seperti aku bisa menjadi diriku sendiri, aku merasa bebas. Dan menyenangkannya karena aku bisa melepas stress dan membakar kalori juga soalnya ukuran lapangannya super gede.” ungkapnya sambil tertawa. Mahasiswi universitas indonesia yang tinggal Pondok Jaya Bintaro Ini juga mengatakan mengawali kesukaannya pada Floorball sejak duduk di bangku SMA. Hingga kelas 11, Shinta dan timnya tidak pernah menang. Pada saat diadakannya Liga Penabur, Shinta dan kawan kawan harus menghadapi tim dari juniornya yang terbilang super hebat untuk bisa mewakili sekolahnya. Kala itu pertandingan yang berlangsung cukup sengit, namun juga ini adalah kesempatan terakhir bagi Shinta dan tim untuk mewakili sekolahnya, meski sempat tertinggal, Shinta mampu membantu timnya menyamakan kedudukan hingga terjadinya adu pinalti. Karena kegigihan yang dimiliki, mereka akhirnya berhasil unggul 1 poin dan mewakili sekolah dalam Liga Penabur. Tidak hanya itu, mereka pun akhirnya berhasil menang dan meraih Grand Champion Floorball Liga Penabur 2015. Gelar lain yang sempat diraih Shinta antara lain; Juara 1 Floorball Nasional UNJ 2013, Juara 2 Floorball Kalbis Institute Competition 2014 dan Juara 1 Floorball Mosaic 2015. Shinta mengakui bahwa ia dan tim bisa berhasil bukan hanya karena latihan rutin setiap seminggu sekali yang berupa teknik individu, teknik tim dan games. Namun ada satu pesan dari pelatihnya yang selalu ia ingat. “Coachku selalu bilang “lewati pertandingan demi pertandingan”, jadi kita nggak melulu memikirkan tentang final. Tapi kita jadi selalu berusaha melakukan yang terbaik, nggak peduli akan menang atau kalah. Dan itu juga yang menjadikan kita nggak ngeremehin lawan.” tutupnya.(sty/adt)