Kirim 18 Atlet ke Youth Olympic Games 2018, Atlet Muda Indonesia Dijamin Beasiswa dan Tabungan Emas

Jakarta- Summer Youth Olympic Games atau Olimpiade Remaja Musim Panas 2018, dihelat di Buenos Aires, Argentina, 6-18 Oktober mendatang. Sebanyak 3.998 atlet berusia 15-18 tahun dari 206 negara bakal bersaing pada 32 cabang olahraga (cabor).

Kontingen Indonesia mengirimkan 18 atlet untuk berpartisipasi pada 8 cabor, yakni badminton (Maharani Sekar Batari dan Ikhsan Leonardo Immanuele Rumbai), atletik (Diva Renatta Jayadi dan Adi Ramli Sidiq), renang (Adinda Larasati Dewi Kirana, Farrel Armando Tangkas, Azzhara Permatahani, dan Azel Zelmi Arialingga).

Kemudian, angkat besi (Nur Vinatasari), basket 3×3 (Ni Putu Eka Liana, Michelle Kurniawan, Hoo Valencia Angelique, dan Nathania Claresta Orville), menembak (Muhamad Naufal Mahardika), golf (Vania Ribka), dan voli pantai (Bintang Akbar dan Danang Herlambang).

Usai pelepasan oleh Imam Nahrawi, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), di Gedung Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemnpora), Jakarta, Senin (1/10), para atlet dan official kontingen Indonesia berangkat menuju Buenos Aires, pada Rabu (3/10).

Dito Ario Tejo, Chief de Mission (CdM) Kontingen Indonesia Youth Olympic Games (YOG) 2018, menegaskan persaingan multievent olahraga terbesar bagi atlet remaja itu sangat ketat. Namun, Dito optimistis kontingen Indonesia bisa meraih prestasi lebih baik dari hasil yang diperoleh pada penyelenggaraan YOG 2014, Nanjing, China.

“Target kami adalah meraih medali melebihi di YOG 2014,” ujar Dito, awal pekan ini. Pada Youth Olympic Games 2014, Nanjing, China, pada 16-28 Agustus, diikuti sebanyak 3579 atlet dari 203 negara. Para atlet bertanding untuk memperebutkan 224 medali emas, 220 medali perak, dan 240 medali perunggu, dari 28 cabang olahraga.

Saat itu, Indonesia mengirimkan 27 atletnya yang bertanding di 10 cabang olah raga, dan hanya membawa pulang satu perunggu dari cabang bulutangkis di nomor tunggal putra. Hasil itu mengulangi prestasi Indonesia di Youth Olympic Games 2010, Singapura, saat Indonesia juga mendapat 1 medali perunggu dari cabang angkat besi.

“Tahun 2014, kami hanya dapat perunggu dari bulutangkis melalui Anthony Ginting. Semoga tahun ini prestasinya bisa lebih baik,” terangnya. Ketua Ikatan Sepeda Sport Indonesia (ISSI) DKI Jakarta itu, menilai Indonesia memiliki peluang meraih medali di semua cabang.

Tapi, diakuinya, pada YOG 2018 ini, hanya dua cabor yang menjadi unggulan yaitu angkat besi dan bulutangkis. Sementara itu, demi menjamin masa depan para atlet, Dito menyebut para atlet bakal mendapatkan insentif. “Bentuknya berupa beasiswa dan tabungan emas,” jelas Dito.

Sedangkan Imam berharap para atlet yang berlaga di ajang Olimpiade Remaja dapat bertanding dengan semangat, sehingga nantinya sukses menorehkan prestasi. “Para atlet remaja ini adalah masa depan Indonesia menghadapi Olimpiade mendatang,” cetus Menteri asal Bangkalan, Madura, Jawa Timur itu. (Adt)

Leave a Comment