Jakarta- Asian Para Games III/2018 bakal dihelat pada 6-13 Oktober. Selain pemerintah, sejumlah pihak turut memberikan dukungan pada pesta multievent olahraga terbesar bagi para penyandang disabilitas di kawasan Asia itu, salah satunya Citi Indonesia (Citibank), sebagai official sponsor.
Batara Sianturi, CEO Citi Indonesia, menjelaskan sebagai bentuk dukungan, sebanyak 3.000 karyawan Citibank di 5 kota, yaitu Bandung, Denpasar, Medan, Semarang, dan Surabaya, akan mendapatkan kesempatan berjumpa dengan #ParaInspirasi, yakni para atlet yang akan bertanding di ajang Asian Para Games III/2018.
Atlet tersebut diantaranya atlet Paraswimming Jendi Pangabean (peraih 5 medali emas ASEAN Para Games 2017, Malaysia). Ni Nengah Widiasi (Para Powerlifting peraih medali perunggu Paralympic 2016, Rio de Janeiro, Brasil). Dan Dian David Michael Jacobs (atlet tenis meja peraih medali perunggu Paralympic 2012, London, Inggris).
“Sebagai bank berskala global, Citi memiliki komitmen untuk menjamin keberagaman budaya dan inklusivitas baik secara internal maupun dalam komunitas, dimana perbedaan latar belakang serta pengalaman setiap orang sangat kami akui dan hargai,” ujar Batara di Tower Citibank, SCBD Sudirman, Jakarta, Selasa (18/9).
“Kerjasama yang dilakukan Citibank bersama dengan INAPGOC (Panitia Pelaksana Indonesia 2018 Asian Para Games) dan National Paralympic Committee of Indonesia (NPC) memungkinkan perusahaa melaksanakan misi bersama guna menciptakan masyarakat yang inklusif dan mampu menerima segala bentuk perbedaan,” lanjutnya.
Sementara itu, Sukanti Rahardjo Bintoro, Kepala Divisi Hubungan Internasional NPC (National Paralympic Commitee), mengungkapkan seluruh atlet disabilitas Indonesia yang akan berlaga di Asian Para Games III/2018, telah dilatih secara intensif guna meraih prestasi terbaik.
“Dukungan dari pemerintah, masyarakat serta korporasi seperti Citibank akan kami manfaatkan sebaik-baiknya guna mengharumkan nama Indonesia,” cetusnya. Diakuinya, NPC tidak rutin mengirimkan para atletnya tampil di sport event resmi yang terakreditasi dan memiliki nilai ke jenjang yang lebih tinggi akibat keterbatasan financial.
“Kami sangat bersyukur mendapatkan dukungan financial dari Citibank. Besaran dana yang kami terima hingga akhir 2020 yang dibagi menjadi empat termin itu, diantaranya akan digunakan untuk biaya mengirimkan atlet-atlet kami untuk mengikuti single-single event yang terakreditasi,” terang Sukanti.
Ia berharapa kelak makin banyak atlet-atlet Indonesia yang lolos tingkat regional ASEAN Para Games, dan Insya Allah ke tingkat dunia yakni Paralympic. Sedangkan Tina Talisa, Direktur Public Relation (PR) dan Media INAPGOC, mengapresiasi dukungan yang diberikan Citibank untuk para atlet-atlet disabilitas.
“Kami dari INAPGOC senang sekali karena Citibank mau membantu, dan ini kami anggap sebagai Citibank yang ramah disabilitas. Kami di INAPGOC menekankan bahwa Asian Para Games 2018 merupakan momentum bagus bagi bangsa Indonesia menjadi bangsa yang ramah disabilitas,” terang Tina.
“Sesungguhnya dari INAPGOC terdapat tiga target sukses event ini. Pertama, sukses pelaksanaannya, kedua sukses administrasi, dan ketiga sukses legacy. Dari sisi pelaksanaan bagaimana penanganan multi sport-nya, karena ini pelaksanaan multi sport event maka yang terpenting adalah kompetisiny,” tukasnya.
Ia Kemudian meneragkan, jika periapan venue Asian Para Games 2018 harus sesuai kebutuhan atlet disabilitas. Dan untuk legacy yang terpenting tak sekadar infrastruktur. Kami di INAPGOC menekankan bahwa Asian Para Games merupakan momentum bagus bagi bangsa Indonesia menjadi bangsa yang ramah disabilitas. (Adt)