Sukses melaju ke babak perempat final Piala Suhandinata 2024, tim...
Read MoreHonda DBL with KFC 2022 Banten Series. UPHC Tampil Ganas Amankan Tiket Final
Perebutan satu tiket final Honda DBL with KFC 2022 Banten Series antara SMAN 1 Tangerang Selatan (Smansa Tangsel) melawan UPH College (UPHC) berjalan seru. UPHC yang tampil ganas berhasil menyegel satu tiket ke final dengan skor akhir 85-40, Kamis 15 Desember 2022. Tidak butuh waktu lama bagi UPHC dalam membuka keran poin. Tembakan Laurent Valentius Gunadi sukses berbuah dua poin pertama untuk UPHC. Keganasan mereka sudah tampak jelas saat kuarter pertama usai dengan skor sementara 21-6. Smansa Tangsel mencoba melawan balik UPHC pasca paruh pertandingan. Pada kuarter ketiga Smansa Tangsel mampu mencetak 16 poin. Sedangkan pada kuarter akhir 12 poin tercipta. Namun sayang, seluruh torehan poin itu masih belum mampu menyalip keunggulan UPHC. Dengan ini, UPHC berhasil memetik kemenangan dan kembali melangkah ke final. Pelatih UPHC, Chandra Prasetya berujar bahwa keberhasilan UPHC kembali ke final tidak lepas dari persiapan yang telah mereka lakukan. Setahun lamanya UPHC berlatih demi mempersiapkan seri Banten musim ini. “Kami bersyukur bisa kembali ke final. Persiapan kami sudah dari tahun lalu dan sekolah mau kami sungguh-sungguh tanding di DBL,” ucap Chandra. Penampilan UPHC hari ini bukan tanpa celah. Evaluasi kembali mencuat ke permukaan. Chandra menilai tim besutannya itu masih terkendala dalam hal fokus. Jika pada pertandingan sebelumnya UPHC terkendala fokus di dua kuarter pertama, kini hal itu terjadi di dua kuarter terakhir. “Kuarter satu sama dua anak-anak sudah bagus mainnya. Tapi dua kuarter setelahnya mereka malah menurun. Defense mereka jadi kendor dan offense mereka juga ga efektif,” lanjutnya. UPHC masih menunggu hasil dari SMA Kharisma Bangsa Tangerang Selatan (KB Eagles) dan SMA BPK Penabur Gading Serpong sebagai lawan mereka di final. Chandra melihat kedua tim itu memiliki kemiripan dalam gaya bermain. Ia menegaskan bahwa UPHC harus tampil konsisten dan disiplin, menurutnya gelar juara hanya bonus semata. “Kedua tim (KB Eagles dan Penabur GS saya lihat ada kemiripan. Mau siapapun lawannya kami harus tampil konsisten dan disiplin. Juara itu bonus,” tegas pria yang baru melatih UPHC selama satu tahun itu. Sumber: DBL/MRS