Partai final MilkLife Soccer Challenge – Bandung Series 2 2024...
Read MoreHadiri Peluncuran Komura, Teddy Sheringham Sebut Indonesia Negara Pecinta Sepakbola Terbesar di Dunia
Jakarta- Legenda Inggris Teddy Sheringham mengaku senang berada di Indonesia. Ia menyebut Indonesia merupakan salah satu negara sepakbola terbesar dengan penggemar yang memiliki semangat tinggi. “Saya senang berada di Indonesia. Karena Indonesia salah satu negara yang memiliki penggemar sepakbola terbesar di dunia,” ujar mantan pemain Manchester United (MU) pada 1997-2001 itu saat Launching Komura, aplikasi mobile untuk Komunitas oleh FMA (Futbal Momentum Asia) di Jakarta, Kamis (3/5). Terkait Piala Dunia 2018, pria kelahiran Highams Park, London, Inggris, 52 tahun lalu itu mengaku khawatir dengan peluang Inggris. Menurutnya, Inggris akan sulit bersaing di ajang pesta sepkbola sejagat tersebut, karena dihuni manajer dan skuat muda sehingga seringkali berubah. Namun, hal itu akan memberikan keuntungan. “Terkadang itu bisa menjadi keuntungan. Sebab, para pemain akan turun ke turnamen tanpa beban. Ini juga bisa menjadi pembelajaran bagi tim serta pelatih. Semoga tekanan media Inggris tidak menurunkan semangat mereka,” tegasnya. Dalam kesempatan itu, pria bernama lengkap Edward Paul Sheringham mendukung kehadiran Aplikasi Komunitas Olahraga (Komura) sebagai aplikasi pertama bagi komunitas olahraga. Hal itu, lanjutnya, sebagai upaya untuk memperkaya dan menghargai penggemar dan memberi mereka sebuah media untuk terlibat satu sama lain maupun dengan klub, sponsor dan pemain. “Bahkan mantan pemain seperti saya,” cetusnya. Sementara, Rudiantara, Menteri Komunikasi dan Informatika, menyebut Indonesia memiliki potensi besar dalam memproduksi aplikasi kelas dunia. “Pemerintah juga mendorong teknologi yang lebih inovatif, terutama bagi kalangan muda,” paparnya. Sedangkan Bayu Rahadian, Asisten Deputi Pengembangan Olahraga Tradisional dan Layanan Khusus Kemenpora, menjelaskan aplikasi mobile Komura merupakan salah satu cara membudayakan olahraga ke masyarakat. “Ini cara bagus olahraga menjadi budaya. Tak hanya sepakbola, juga olahraga lainnya,” tukasnya. (Adt)