Ini Harapan Pemain Terbaik dan Top Skor Piala Menpora U-12

Sabtu (31/8) sore, nama Muhammad Rayyan Taqi berkumandang beberapa kali di Stadion Gelora 10 November Tambaksari, Surabaya. Bukan hanya sukses membawa timnya menjuarai seri nasional Piala Menpora U-12 Liga Anak Indonesia 2024, pemain ASSA Pro SS Bekasi itu juga berhasil meraih gelar Pemain Terbaik sekaligus Top Skor. Rayyan, demikian panggilan karibnya, rupa-rupanya tak menyangka bisa membawa pulang pencapaian tersebut. “Saya tidak menyangka. Ketika tahu jadi pemain terbaik dan topskor, rasanya senang. Luar biasa banget sih bisa dapat topskor dan pemain terbaik,” ungkapnya. Pelajar kelas VII SMP 4 Setu Bekasi itu mengaku awalnya sempat mengalami kesulitan dalam melakoni laga-laga wal di seri nasional. Namun perlahan Rayyan menemukan irama permainannya dan tak dinyana sukses menjadi yang terbanyak menjebol gawang lawan. Total 12 gol disumbangkan Rayyan untuk timnya, ASSA Pro SS Bekasi. Lima di antaranya dicetak dalam partai pemungkas kontra Sejahtera dan Barokah Martapura (SBM), sekaligus mengantarkan timnya sebagai yang terbaik pada turnamen ini. “Saya sempat kesulitan, susah untuk mencetak gol, bermainnya juga kurang baik waktu itu,” kenangnya. Pemain berusia 12 tahun ini mengaku keberhasilannya tak lepas dari latihan rutin yang dilakukan. Instruksi pelatih pun ditaatinya, seperti menjaga pola makan dan juga pola tidur. “Coach juga saranin tidur di bawah jam 10 malam,” kata Rayyan yang menggunakan waktu luangnya untuk berlatih bersama sang ayah. Rupa-rupanya ayah Rayyan juga seorang pelatih sepak bola. Hal inilah yang menjadikannya lekat dengan si kulit bundar bahkan sejak usia lima tahun. Karenanya penggemar Lionel Messi ini mengakui dukungan dari keluarga berperan penting dalam prestasinya. “Memang dukungan dari keluarga dan pelatih sangat penting. Jangan lupa untuk bekerja keras dan ibadahnya juga dijaga,” pesan pemain bernomor punggung 8 di ASSA Pro SS ini. Pencapaiannya di Piala Menpora U-12 Liga Anak Indonesia 2024 ini pun bagi Rayyan makin memantapkan untuk menggeluti sepak bola lebih dalam lagi. Apalagi penggemar klub Persija Jakarta ini bercita-cita menjadi pemain Timnas Indonesia dan merumput di Liga 1 Indonesia. “Harapannya semoga Liga Anak Indonesia makin bagus dan rutin diselenggarakan. Buat teman-teman yang lain jangan menyerah dan teruslah berusaha,” tegas Rayyan.

Tak Banyak Yang Tahu, Jens Raven Sudah Kantongi Lisensi Pelatih Eropa

Jens Raven masih muda belia, belum juga 19 tahun. Kendati demikian bomber Timnas Indonesia U-19 itu sudah mengantongi lisensi kepelatihan. Nama Raven mulai muncul dalam perbincangan publik sepak bola nasional pada beberapa bulan lalu ketika masuk radar naturalisasi. Kini pemuda 18 tahun itu kian sohor lantaran mengantarkan Timnas Indonesia U-19 menjadi juara Piala AFF U-19 2024. Kendati masih belia dan diharapkan bisa menjadi ujung tombak tajam Timnas Indonesia, Raven ternyata sudah memiliki lisensi melatih. “Iya itu benar. Saya punya lisensi B di Eropa,” ujarnya ketika ditanya soal rumor kepemilikan izin melatih. Dalam wawancara di mixed zone Stadion Gelora Bung Tomo usai laga final Piala AFF U-19 2024, Raven menjelaskan alasan memiliki lisensi tersebut. “Sepak bola untuk saya ke depannya dan hobi. Saya [kelak] di Belanda juga [ingin] melatih anak-anak,” terang pemain yang kini berkostum Dordrecht tersebut. Raven juga menjelaskan proses pengambilan lisensi sudah dimulai dari level junior C. Sementara ia sudah memiliki lisensi B sejak akhir Juni. Raven menjadi pemain Timnas Indonesia U-19 yang paling produktif di Piala AFF U-19 2024 dengan koleksi empat gol sekaligus mengungguli dua bek subur Iqbal Gwijangge dan Kadek Arel, serta sederet pemain lain seperti Arlyansyah Abdulmanan, Alfharezzi Buffon, Arkhan Kaka, dan Kafiatur Rizky.

Profil Jens Raven, Striker Muda Baru Timnas

Jens Raven resmi menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) setelah pengambilan sumpah di Kementerian Hukum dan Ham, Jakarta, Kamis (27/6/2024) WIB. Berikut profil penyerang muda timnas Indonesia itu. “Jens Raven resmi telah diambil sumpah oleh Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham DKI Jakarta R Andika Dwi Prasetya. Semoga kehadirannya membawa perubahan dan kontribusi positif untuk perkembangan Timnas sepak bola Indonesia,” kata Humas Kanwil Kumham DKI Jakarta di Instagram reminya @kanwilkumhamdki, Kamis (27/6/2024). Melansir laman Transfermarkt, Kamis (27/6/2024) Jens Raven lahir pada tanggal 12 Oktober 2005. Pemain yang kini genap berusia 18 tahun ini terbiasa bermain di posisi penyerang depan. Jens Raven masuk dalam skuad awal Timnas Indonesia U-19 menjelang Piala AFF U-19 2024. Sebelumnya, Raven juga menjadi bagian dari Skuad Garuda Muda yang tampil di Toulon Cup 2024. Darah WNI Jens Raven diketahui mengalir dari sang nenek. Nenek Jens Raven berasal dari Yogyakarta. Meski begitu, dirinya saat ini masih tercatat berkewarganegaraan Belanda. Meski saat ini memperkuat tim muda Dordrecht U-21, nyatanya Raven belum sekalipun memperkuat klub profesional. Sebelumnya ia sempat main di klub amatir Belanda, SV Nootdorp. Raven total telah mencetak 6 gol dari 19 laga yang dilakoninya bersama FC Dordrecht U-21. Dengan rincian 2 gol dari 10 penampilan di Divisi 2 musim semi U-21 dan 4 gol dari 9 laga di Divisi 2 musim gugur U-21 pada 2023-2024. Melihat usia Jens Raven yang masih relatif muda, ia memiliki masa depan panjang. Kualitas Jens Raven sebagai penyerang hanya perlu diasah lagi. Jika dipanggil ke Timnas Indonesia, Jens Raven akan melengkapi daftar penyerang muda. Selain Jens Raven, skuad besutan Shin Tae-yong telah memiliki Rafael Struick (21 tahun) yang jadi andalan di Piala Asia U-23 2024. Raven juga akan bersaing dengan striker lokal seperti Ramadhan Sananta (21 tahun). Serta satu nama lain yakni Hokky Caraka (19 tahun).

Jens Raven Resmi Menjadi Warga Negara Indonesia

PSSI dengan bangga mengumumkan bahwa Jens Raven, pemain berbakat yang baru berusia 18 tahun dan saat ini membela FC Dordrecht, telah resmi mengucapkan sumpah kewarganegaraan sebagai Warga Negara Indonesia (WNI). Pengambilan sumpah menjadi WNI yang dilakukan pada Kamis, 27 Juni 2024 ini menjadi langkah penting sekaligus menandai komitmen baru Jens Raven untuk membangun sepakbola nasional. Terlebih dengan usia yang masih muda, pemain kelahiran 1 Oktober 2005 ini bakal memperkuat skuad Timnas U-19. “Sudah pasti saya menyambut baik kehadiran Jens Raven, pemain muda untuk menambah skuad timnas, baik yang U-19 ataupun pelapis timnas senior yang memang butuh pemain berkualitas. Apalagi setelah banyak kita menambah pemain-pemain belakang, kehadiran Jens yang biasa main di lini tengah-depan, sangat kita butuhkan,” ujar Ketua Umum PSSI, Erick Thohir di Jakarta, Kamis (27/6). Pemain Dordrecht U-21 itu memang masuk skuad Garuda Nusantara untuk Piala AFF U-19 2024 mendatang. Sebelumnya, Raven juga ambil bagian saat Timnas Indonesia U-20 berlaga di Toulon Cup 2024. Hadirnya Raven tentu menambah kekuatan Timnas Indonesia. Apalagi, skuad Garuda membutuhkan amunisi di lini serang sehingga diharapkan striker berpostur 1,89 meter itu bisa memberi dampak positif.

5 Wonderkid yang Berpotensi Bersinar di Euro 2024

Euro 2024 sedang bergulir di Jerman hingga 14 Juli nanti. Sejumlah pemain muda sudah mulai unjuk gigi di ajang sepak bola terbesar antarnegara Eropa ini. Sejumlah pemain berlabel Wonderkid bahkan sudah bisa menggeser pemain yang lebih senior untuk unjuk gigi di level senior Eropa. Ada beberapa pemain yang akan mencuri perhatian mata dunia, ketika membela negaranya, penampilan terbaik dalam diri para Wonderkid diharapkan juga bisa hadir. Berikut 3 wonderkid berusia di bawah 20 tahun yang berpotensi menjadi idola baru di dunia sepak bola Euro 2024 1. Lamine Yamal Lamine Yamal merupakan pemain termuda di Euro 2024 kali ini. Winger Barcelona itu masih berusia 16 tahun dan baru akan berulang tahun yang ke-17 pada 13 Juli nanti. Yamal musim lalu membela Barcelona sebanyak 50 kali di lintas ajang dengan mencetak 7 gol dan 10 assist. Pemain keturunan Maroko-Guinea Khatulistiwa ini sudah membela Timnas Senior Spanyol selama 7 kali dengan catatan 2 gol dan 4 assist. Sejauh ini, pada pertandingan kedua fase grup Euro 2024, Yamal sudah bermain di 2 pertandingan fase grup dan mencatatkan satu assist. 2. Kobbie Mainoo Kobbie Mainoo pemain termuda skuad Timnas Inggris di Euro 2024. Gelandang keturunan Ghana ini menjadi pemain penting Manchester United (MU) di musim lalu, dengan catatan 32 kali main serta 5 gol dan 1 assist di lintas ajang. Mainoo bisa diplot sebagai gelandang tengah atau gelandang bertahan, tetapi di saat darurat juga bisa menjadi gelandang serang. Untuk Timnas Senior Inggris, pemain 19 tahun itu sudah bermain 3 kali. Sejauh ini, pada pertandingan kedua fase grup Euro 2024, Mainoo baru bermain satu kali sebagai pengganti kala Inggris menaklukkan Serbia. 3. Warren Zaire-Emery Tidak kalah menariknya pemain ini Warren Zaire-Emery menjadi pemain termuda di skuad Timnas Prancis pada Euro kali ini. Gelandang keturunan Martinique ini menjadi pemain penting Paris Saint-Germain (PSG) di musim lalu, dengan catatan 43 kali main serta 3 gol dan 7 assist di lintas ajang. Zaire-Emery bisa dipasang sebagai gelandang tengah atau gelandang bertahan, tetapi saat dibutuhkan juga bisa menjadi pemain sayap kanan. Untuk Timnas Senior Prancis, pemain 18 tahun itu sudah bermain 3 kali dan mencetak 1 gol. Sementara itu, pada pertandingan kedua fase grup Euro 2024, Zaire-Emery belum mencatatkan menit bermain. 4. Arda Gueler Pemain berikutnya Arda Gueler menjalani musim yang tidak mudah bersama Real Madrid di musim lalu. Sebab, pemain 19 tahun itu sempat mengalami cedera parah. Gueler perlahan mulai nyetel di paruh kedua musim lalu. Eks gelandang serang Fenerbahce itu total mencetak 6 gol dari 12 laga lintas ajang bersama Real Madrid musim lalu. Untuk Timnas Senior Turki, ia sudah main 7 kali dan mencetak satu gol. Sejauh ini, pada pertandingan kedua fase grup Euro 2024, Gueler sudah bermain di 2 pertandingan fase grup dan mencatatkan satu gol. Guller mencetak gol spektakuler ke gawang Georgia. 5. Kenan Yildiz Kenan Yildiz cukup multifungsi di lini serang karena bisa bermain sebagai winger, gelandang serang, dan striker. Pemain 19 tahun itu bermain 32 kali untuk Juventus di lintas ajang musim lalu dengan catatan 4 gol dan 1 assist. Kelebihannya ada pada kualitas umpan akurat dan tendangan dari luar kotak penalti, sehingga bisa menjadi playmaker ulung. Sementara untuk Timnas Senior Turki, Yildiz sudah mencetak 1 gol dan 2 assist dari 7 laga. Sejauh ini, pada pertandingan kedua fase grup Euro 2024, Yildiz mencatatkan dua kali penampilan. Siapakah yang mampu melaju paling jauh pada gelaran Euro 2024? Layak ditunggu.

Pebiliar Cilik Ode Nandra Akan Disiapkan Jadi Atlet Junior

Pebiliar cilik, Ode Nandra, akan dipersiapkan menjadi atlet junior di bawah naungan Pengurus Besar Persatuan Olahraga Biliar Seluruh Indonesia (PB POBSI). Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Republik Indonesia, Dito Ariotedjo, mengatakan bahwa bakat yang dimiliki oleh anak 10 tahun itu harus mendapat pembinaan di tangan yang tepat. “Intinya kami terus mendukung biar jalurnya benar dan maksimal. Dia juga menurut saya harus masuk klub yang bagus,” ujar Dito seperti dilansir dari laman Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). Ode Nandra merupakan pebiliar cilik asal Banjar Teges Kaja, Gianyar, Bali. Aksinya di meja biliar yang memukau sempat viral di media sosial dan menarik atensi publik luas. Menpora kemudian merespons dengan mengirim tim scouting untuk Ode. Tujuannya, agar bintang belia itu mendapat edukasi dan pembinaan yang memadai supaya bisa menjadi atlet berprestasi pada masa depan. Dito mengatakan bahwa saat ini komunikasi dengan POBSI terkait Ode terus dilakukan. Dia menilai jalur pembinaan melalui federasi itu akan bisa mengembangkan bakat yang dimiliki Ode. “Nanti kami terus dukung. Sayang jika tak dibina tak bisa tersalurkan bakatnya. Terus ditindaklanjuti, ya,” ujar Dito. Ode yang saat ini tengah menimba ilmu di sekolah dasar kelas IV sempat diundang tampil dalam ekshibisi biliar kelas dunia PB POBSI bertajuk 10 Ball The Real King di Atrium F3, FX Mall, Jakarta. Acara tersebut juga menghadirkan pebiliar cilik Indonesia lainnya, yakni Kenny Franson. Selain itu, dua juara dunia, Francisco Sanchez Ruiz dari Spanyol serta Albin Ouschan dari Austria, pun turun mengambil bagian. Sumber: VOI

Dua Pemain Muda Indonesia Berlatih di Real Sociedad

Dua pesepak bola muda Indonesia, Andika Habibulloh dan Muhammad Iqbal Maulana berkesempatan berlatih bersama di akademi Real Sociedad, Spanyol. Keduanya sudah berangkat dari Jakarta sejak 19 Februari 2024. Kedua pesepak bola muda Indonesia ini mendapatkan kesempatan berlatih di Sociedad berkat kerja sama Forsgi Football Academy (FFA) dengan operator kompetisi sepak bola profesional Spanyol, LALIGA. Baik Andika dan Maulana merupakan pemain asal FFA dan mereka terpilih sebagai pemain terbaik dari 25 pemain FFA. Ini menjadi program menarik dari LALIGA dalam mengembangan pemain usia muda di Indonesia. Penanggung jawab program tersebut, Andhika Suksmana mengatakan bahwa kesempatan yang diberikan kepada Andika dan Maulana harus bisa dimanfaatkan dengan baik. CEO The Footballicious itu juga berharap, Andika dan Maulana bisa membawa dampak positif yang bisa ditularkan kepada pesepak bola muda lainnya. “Terima kasih kepada LA LIGA yang terus menunjukkan komintmennya terhadap pembinaan sepak bola usia muda di Indonesia dengan memberikan kesempatan dua pemain muda kita berlatih di Real Sociedad. Saya berharap Andika dan Maulana bisa mengambil pengalaman dan ilmu yang banyak di Sociedad,” ujar Andhika Suksmana. Pemilihan Sociedad bukan tanpa alasan. Klub tersebut dikenal sebagai salah satu ‘pabrik’ pesepak bola muda Spanyol. Txuri-urdin, julikan Sociedad, juga sedang naik daun di LA LIGA dan bahkan mereka bermain di Liga Champions. Tak lupa, Sociedad juga diperkuat oleh wonderkid asal Jepang, Takefusa Kubo, yang merupakan salah satu pemain muda terbaik dari Asia, khususnya Jepang. “Kini mereka (Sociedad) juga dapat bersaing di LA LIGA dan bisa bicara banyak di Liga Champions. Saya berharap akan terus muncukl Takefusa Kubo dari Indonesia yang nantinya bisa bermain di Sociedad,” jelas Andhika. Sementara itu, Andhika dan Maulana sangat antusias bisa merasakan program berlatih di akademi Real Sociedad. Andhika bahkan tak sabar bisa merasakan latihan selama beberapa waktu di Sociedad. “Saya beruntung bisa berangkat ke Spanyol dan sudah pasti tidak akan memanfaatkan kesempatan ini sebaik mungkin,” jelas Andhika. Senada dengan Andhika, Maulana juga senang bisa merasakan berlatih di Sociedad. Ia merasa ini menjadi momen terbaiknya bisa mengenal sepak bola di luar Indonesia, khususnya Spanyol. “Sebagai pesepak bola muda, tentu keinginan terbesar adalah dapat berlatih setinggi mungkin dan ini adalah momennya. Terima kasih kepada LA LIGA yang telah memfasilitasi kami untuk berangkat ke Spanyol,” timpal Maulana. Andhika dan Maulana tidak hanya sekadar berlatih di akademi Sociedad. Mereka juga akan menjalani beberapa kegiatan di luar sepak bola. Selain berlatih, Andika dan Maulana juga berkesempatan menjalani tur ke stadion legendaris milik Sociedad, yakni Anoeta yang kini menjadi Reale Arena. Sumber: Ludus.id

2023 Jadi Tahun Penting untuk Kealton Santoso

2023 Jadi Tahun Penting untuk Kealton Santoso

Atlet equestrian Indonesia, Kealton Santoso, menatap 2023 dengan penuh optimistis. Tahun ini akan menjadi penting bagi Kealton. Ada beberapa kejuaraan penting yang ingin dilalui Kealton dengan prestasi. Target utama dari atlet muda ini tak lain adalah Pra-Pon 2023 dan PON 2024. “2023 akan penuh dengan lomba. Ini akan menjadi persiapan saya buat Pra PON dan PON 2024,” ujar Kealton. Secara prestasi, Kealton pernah naik podium tertinggi pada Equestrian Champions League 2020. Target utama Kealton saat ini adalah memerbaiki pencapaiannya di nomor jumping. “Jadi saya di Jumping Junior, target tahun ini bisa masuk (ranking) 110 lah,” tutur atlet 16 tahun tersebut. Tidak hanya mempersiapkan diri untuk tampil di Pra-PON dan PON saja, Kealton juga mengakui merencanakan untuk melanjutkan pendidikannya tahun ini. “2023 ini saya mau fokus kuliah, apalagi tahun 2023 ini tahun terakhir saya di SMA,” ungkap Kealton.

Atlet Muda Ini Rela Pindah ke Jakarta agar Lebih Sering Ikut Kompetisi Equestrian

Atlet Muda Ini Rela Pindah ke Jakarta agar Lebih Sering Ikut Kompetisi Equestrian

Atlet berkuda (equestrian) muda Indonesia, Victoria Lee, yang berasal dari Surabaya, memutuskan untuk pindah ke Jakarta agar lebih sering mengikuti kompetisi. Victoria juga mengatakan, selama di Surabaya, dirinya merasa kurang dekat dengan tunggangannya karena harus tinggal berjauhan dan intensitas pertemuan yang sedikit, serta rutinitas waktu latihan yang tidak banyak. Selain itu, dia juga menambahkan, kalau di Surabaya sangat minim kompetisi. “Aku kelas 3 SMP dari Surabaya. Nanti aku mau pindah ke Jakarta untuk fokus berkuda. (Nomor) dressage yang ambil, itu tunggang serasi,” ujarnya saat ditemui wartawan di Jakarta International Equestrian Park, Pulomas, Jakarta Timur, beberapa waktu lalu. “Dari dulu ingin pindah ke Jakarta. Di Jakarta lebih banyak peluang, dan kejuaraan. Kalau di Surabaya kurang banyak lomba,” sambungnya. Sosok yang karib disapa Vicky itu merupakan atlet equestrian fokus pada nomor tunggang serasi (dressage). Makanya, dia harus menjalani pendekatan secara aktif dengan kuda miliknya, yang dinamai Totilas itu, agar performanya dapat meningkat saat mengikuti kejuaraan pada nantinya. “Pertamanya aku tahu cuma nomor jumping dan lama-lama suka dressage. Lalu, serius jadi atlet total sudah 2 tahun,” ungkap Vicky. “Tadinya cuma main seru-serusn, karena sama hewan dapat adrenalin rush. Kuda itu ada mood-nya,” lanjutnya. “Buat bonding kalau sehabis latihan aku kasih makan, dan aku mandiin,” ungkapnya. “Kudanya namanya Totilas, sudah enam bulan aku sama Totilas, aku Totilas sudah ikut 2 kompetisi, yang pertama di Depok, yang kedua di JIEP, dengan latihan yang mepet aku cuma dapat peringkat keempat di Depok,” jelasnya. Lebih lanjut, Vicky mengatakan bahwa dirinya mendapatkan dukungan penuh dari kedua orang tuanya atas pilihannya fokus berkarier sebagai atlet equestrian. “Orang tua enggak memaksa jadi atlet, tapi kalau masa depan mau jadi atlet tidak apa-apa, apalagi hingga menjadi atlet profesional,” ucap Vicky. “Orang tua sempat lihat hanya hobi saja. Saat aku serius mereka support. Terus aku dibeliin kuda, karena sebelumnya hanya riding school. Aku bakal membuktikan ke orang tua, aku lebih serius latihannya, dan menjaga kudanya,” ujar dara berusia 14 tahun tersebut.

Ivar Jenner Promosi ke Tim Senior FC Utrecht

Ivar Jenner Promosi ke Tim Senior FC Utrecht

Calon pemain naturalisasi Timnas Indonesia U-20 Ivar Jenner dipromosikan ke tim senior FC Utrecht. Ia memainkan debutnya dalam laga tak resmi. Ivar Jenner naik ke tim utama Utrecht dari Jong Utrecht tiga pemain muda Jong Utrecht lainnya. Tiga pemain lainnya adalah Eliano Reijnders, Rafik El Arguioui, dan Mees Akkerman. Keempat pemain ini diturunkan Utrecht saat beruji coba dengan peserta Eredivisie lainnya yakni FC Groningen. Ivar Jenner masuk pada menit ke-81 untuk menggantikan Tasos Daouvikas. View this post on Instagram A post shared by FC Utrecht (@fc_utrecht) Hanya saja debut Ivar Jenner itu berakhir dengan kurang bahagia. Sebab, Utrecht kalah telak 0-3 dari Groningen di Sportcomplex Zoudenbalch, Jumat (23/12/2022). Saat ini Ivar Jenner sedang dalam proses naturalisasi bersama Justin Hubner. Keduanya sudah pernah datang ke Jakarta dan menyambangi kantor PSSI untuk menjalani serangkaian birokrasi naturalisasi pada akhir Oktober lalu. Kemudian mereka berdua juga disertakan dalam Pemusatan Latihan (TC) Timnas U-20 di Turki pada November. Selain mereka berdua, ada juga Rafael Struick dan Zico Soree yang bergabung ke TC lanjutan Timnas U-20 di Spanyol. Tapi hanya Rafael Struick yang diproses naturalisasinya, sementara Zico Soree dianggap kurang memuaskan dalam pantauan tim pelatih dalam TC di Eropa. Total ada tiga pemain muda yang diproses naturalisasinya yakni Ivar Jenner, Justin Hubner, dan Rafael Struick. Mereka bertiga disiapkan untuk memperkuat Timnas U-20 di Piala Dunia U-20 2023. Pelatih Timnas Indonesia membutuhkan pemain-pemain keturunan berkualitas untuk membantu prestasi Timnas U-20 di Piala Dunia U-20 mendatang.

Edelina Daxilia Atlet Aerobic Gymnastics Muda Berprestasi

Edelina Daxilia Atlet Aerobic Gymnastics Muda Berprestasi

Prestasi membanggakan berhasil diraih atlet Aerobic Gymnastics muda Indonesia Edelina Daxilia yang baru berusia 13 tahun pada kejuaraan Aerobic Gymnastics Suzuki World Cup 2022. Edelina berhasil menjadi juara 4 dunia pada kejuaraan yang dilaksanakan di Tokyo, Jepang pada 12-14 Desember 2022 dengan kategori Age Group 12-14 tahun yang diikuti oleh 12 negara. Menggeluti aerobic dibawah binaan Lody Lontoh, Sang Master Aerobic Indonesia, Dexie termasuk atlet yang giat latihan sehingga bisa berprestasi. Tak hanya sekolah dan latihan aerobic, atlet muda berparas cantik ini juga menjadi seorang influencer di sosial media pada akun instagram @dexie_aerogymnast. “Berolahraga adalah kebutuhan tubuh kita. Kebiasaan berolahraga dapat dipupuk sejak usia dini, entah dimulai dari lingkungan keluarga ataupun sekolah,” katanya. Dukungan besar dari orangtua tak luput dari munculnya potensi baik seorang atlet. Seperti Dexie, kemampuannya untuk berprestasi hari ini adalah buah atas kerja keras pelatih, dukungan orangtua, serta kemauan diri yang kuat yang sudah dipupuk sejak dulu.

Kisah Dua Bersaudara Atlet Fencer Yang Sarat Ambisi

Kisah Dua Bersaudara Atlet Anggar Yang Sarat Ambisi

Olahraga anggar sudah tak asing bagi Putri Faradilah dan Sandy Daffa Faradilah. Mewarisi bakat sang ayah yang merupakan fencer (atlet anggar) profesional era 1980-2000, dua bersaudara ini mulai mendunia. Orang tua merupakan role modele bagi anaknya. Pengalaman Hendra Faradilah melanglang buana ke berbagai penjuru negara, benar-benar memikat hati kedua anaknya. Ketertarikan berawal dari si sulung, Putri Faradilah. “Papa (panggilan Putri ke Hendra) kan pelatih. Awalnya ya iseng lihat, anggar itu bagaimana sih. Akhirnya tertarik, oh ternyata begini ya. Dari coba-coba malah ketagihan sampai sekarang,” ujar dara berusia 17 tahun itu, dikutip dari Jawa Pos Radar Solo. Sebelumnya, siswa kelas XII SMAN 4 Surakarta tersebut lebih tertarik ke dunia renang. Namun dia akhirnya beralih ke anggar saat duduk di bangku kelas I SD. Kini olahraga tersebut sudah menjadi bagian hidup Putri. Putri merupakan sosok yang tak kenal kata menyerah. Bisa dibilang tidak ada hari tanpa berlatih. Mulai dari matahari terbit, dari pukul 06.00-07.30. Dilanjutkan sesi kedua mulai 18.00-19.30. Tidak ada usaha yang mengkhianati hasil. Fencer kelahiran Palembang ini sudah mengantongi banyak prestasi. Mulai dari daerah hingga internasional. Jadi tak usah kaget jika namanya tercatat sebagai wakil dari Indonesia. “Saya bakal bertanding di FIE Junior World Cup: Men’ and Women’s Foil, Individual, and Teams di Bangkok, Thailand. Tentu saya akan mempersiapkan diri. Terutama di fisik,” bebernya. Ini bukan kejuaraan dunia pertama bagi Putri. Sebelumnya putri dari Dessy Arisandy ini pernah terbang ke Negeri Jiran. Dan berhasil meraih juara II Beregu Sabel Putri SEAFF Malaysia 2017. Dara manis tersebut optimistis bisa tampil maksimal plus membanggakan Indonesia di Negeri Gajah Putih. Tak sendiri, Putri berangkat bersama dua atlet lainnya. Salah satunya sang adik, Sandy Daffa Faradilah. “Kalau ini merupakan kejuaraan dunia pertama bagi saya,” imbuh Sandy. Terpaut empat tahun dengan sang kakak, Sandy juga tak kalah hebat. Fencer kelahiran 30 Mei 2008 ini sudah sering terjun di kejuaraan nasional. Salah satunya di Kejurnas Anggar 2022, dia berhasil menyabet medali emas. Prestasi dua bersaudara ini tidak diraih secara instans. Keduanya intens berlatih bersama sang ayah di rumah. “Sandy itu dulu melihat kakaknya (Putri) berprestasi. Terus dia ingin (ikut anggar). Jadi sering latihan bersama. Meski kakak beradik dan berbeda jenis kelamin, mereka tak mau kalah saat latihan,” cerita sang ayah. Sejak kecil memang sudah tertanam jiwa kompetitif tinggi. Tentunya mereka ingin menang, siapapun lawannya. Hendra pun sering mengingatkan bahwa keduanya merupakan saudara. Jadi kompetisi tidak boleh dibawa ke luar lapangan. “Kadang saya ingatkan kalau mereka itu kakak adik. Mereka juga tak mungkin bertemu, kenapa harus seperti itu (saling berlomba menang). Tapi namanya anak-anak dan atlet, tetap aja tak mau kalah,” jelas Hendra. Sementara itu, Hendra sendiri memulai karirnya sebagai fencer sekitar 1987. Mulai 1988 dia sudah mengikuti kejurnas berlanjut PON. Terakhir mengikuti Sea Games di Manila tahun 2005. “Prestasi yang belum pernah saya ikuti itu olimpiade. Jadi saya ingin anak atau anak didik saya bisa mencapai level tersebut,” kata Hendra. Soal kejuaraan di Bangkok yang bakal berlangsung 16-18 Desember ini, Hendra terus mendorong mental plus strategi bagi kedua anaknya. Targetnya tak muluk-muluk, yakni lulus di sesi gugur. Sebab, lawannya bukan ecek-ecek. Peta kekuatan yang dominan di pegang oleh tim Eropa. Seperti Perancis, Italia, dan Amerika Serikat. “Mereka ranking 1-10 besar dunia. Kalau kami masih awal, apalagi dua tahun ini puasa kompetisi level internasional (imbas Covid-19). Sehingga kami harus merangkak dari bawah dulu,” beber pria yang menjabat sebagai kepala bidang pembinaan prestasi Ikatan Anggar Seluruh Indonesia (Ikasi) Kota Solo.

Rekrutmen Beasiswa Bulutangkis PB Djarum Jaring 12 Atlet Muda

Rekrutmen Beasiswa Bulutangkis PB Djarum Jaring 12 Atlet Muda

Setelah melewati rangkaian panjang seleksi dalam Audisi Umum PB Djarum 2022, 12 peserta akhirnya dipastikan mendapat Djarum Beasiswa Bulutangkis dari Bakti Olahraga Djarum Foundation dan bergabung menjadi atlet binaan PB Djarum. Mereka terpilih dari 33 peserta yang tersisa dari penyaringan tahap pertama di karantina. Para peserta yang lolos berasal dari tujuh provinsi dan 12 kota yang berbeda. Pengumuman disampaikan oleh Ketua Pencari Bakat Audisi Umum PB Djarum, Sigit Budiarto, disaksikan oleh Ketua PB Djarum, Yoppy Rosimin dan didampingi tim pencari bakat serta jajaran pelatih PB Djarum pada Selasa (15/11), pukul 13.00 WIB di GOR Djarum Jati, Kudus, Jawa Tengah. Sebelumnya, dalam masa karantina Audisi Umum PB Djarum 2022, seluruh peserta telah menjalani beberapa tes mulai dari penalaran, tes fisik dan kesehatan. Di minggu terakhir karantina, atlet belia ini juga melakukan psikotest untuk melihat kondisi sosio emosi mereka serta melakukan pemeriksaan EKG (elektrokardiografi) yang merupakan tes diagnostic umum untuk mengevaluasi fungsi jantung. “Perkembangan para peserta hingga tahap akhir sangat bagus. Kami dari tim pencari bakat terus memantau dan melihat performa mereka selama karantina. Rangkaian tes yang diberikan membantu kami melihat lebih dalam untuk mengerti kondisi para atlet secara menyeluruh. Dalam keseharian mereka juga terlihat happy dan bisa berbaur,” kata Sigit Budiarto. “Dari seluruh rangkaian tes itu, akhirnya kami memutuskan 12 nama yang terpilih untuk bergabung dengan PB Djarum. Harapannya mereka bisa benar-benar menunjukkan potensi yang dimiliki dan terus berkembang bersama PB Djarum untuk menjadi generasi penerus bulutangkis Indonesia di level dunia,” lanjut Sigit. Setelah pengumuman hari ini, 12 peserta yang terpilih akan kembali ke daerah masing-masing untuk mempersiapkan diri dan kelengkapan dokumen yang dibutuhkan. Mereka kemudian akan kembali lagi ke markas besar PB Djarum di Kudus pada 2 Januari 2023, untuk mulai berlatih. “Selamat untuk peserta yang berhasil lolos. Ini adalah sebuah proses bagi para atlet untuk menentukan arah ke depannya. Selama pulang nanti harus giat berlatih, jangan menurunkan standarnya. Untuk yang belum lolos, jangan berkecil hati. Teruslah giat berlatih. Kita bisa bertemu lagi di tahun depan atau beberapa tahun yang akan datang dalam Audisi Umum lagi,” jelas Sigit. Berikut adalah daftar nama peserta yang lolos Audisi Umum PB Djarum 2022: U-11 Putra: Bariza Ghiffari Al-Fattah – Klaten, Jawa Tengah (Bintang Klaten) U-11 Putri: Jordana Alexa Mongkareng – Minahasa Selatan, Sulawesi Utara (PB Champion Kudus) Keiko Na’Chelle Sahe – Jakarta Barat, DKI Jakarta (Champion Dakota) Liyana Zahirah – Pekalongan, Jawa Tengah (PB Unggul Jaya) Alisha Artha Amara – Sukoharjo, Jawa Tengah (PB PMS Solo) Mikha Ribka Kasalang – Tulungagung, Jawa Timur (Wendra Badminton Academy Tulungagung) U-13 Putra: Rizky Caesar Ramadhan – Sidoarjo, Jawa Timur (PB Eka jaya Sidoarjo) Zhalem Julian Yullyana – Bandung, Jawa Barat (PB Pangkas) Muhammad Waldan Habibi – Binjai, Sumatera Utara (PB Rada Binjai) Deva Devandra Santosa – Malang, Jawa Timur (PMS) U-13 Putri: Alysa Mukti Salsabiela – Sleman, DI Yogyakarta (PB Jaya Raya Satria) Catherine Caroline Sumual – Minahasa Utara, Sulawesi Utara (PB Maesa)

Putra Banyuwangi Bakal Wakili Indonesia di Kejuaraan Karate Eropa

Putra Banyuwangi Bakal Wakili Indonesia di Kejuaraan Karate Eropa

Satu lagi kabar membanggakan datang dari putra daerah Banyuwangi. Wisnu Bintang Bharata namanya. Siswa kelas X SMAN 1 Giri Taruna Bangsa itu bakal mewakili Indonesia dalam kejuaraan olahraga karate di tingkat internasional. Indonesia punya banyak sekali atlet olahraga yang mampu bersanding dengan atlet dari negara lain. Apa saja yang bisa dengan mudah ditaklukkan oleh pemain Indonesia, bahkan di tingkat dunia? Tentunya yang banyak orang tahu adalah bulutangkis, pencak silat, karate, taekwondo, dayung, dan masih banyak lagi. Jika ada kejuaraan tersebut di tingkat dunia, pasti ada wakil Indonesia yang ikut bertanding. Meski tidak semuanya membawa juara, bisa bersanding dengan jawara dunia di partai final internasional bukanlah hal yang mudah. Bintang menjadi salah satu dari dua atlet terbaik yang terpilih sebagai perwakilan Indonesia untuk maju bertanding pada Venice Cup & Youth League WKF yang akan diselenggarakan di Itali pada Desember mendatang. Membanggakan bukan? Atlet murni berdarah Banyuwangi itu mengaku tak pernah menyangka jika ia diberi kesempatan menjadi perwakilan untuk berlaga di negara tersohor akan kuliner Pizza nya tersebut. “Alhamdulillah, sebelumnya saya tidak pernah membayangkan bahkan terpikirkan pun tidak,” terangnya pada TIMES Indonesia, Sabtu (5/11/2022). Pemuda kelahiran 8 Oktober 2006 ini, merupakan salah satu atlet muda berprestasi yang dimiliki Kabupaten Banyuwangi. Putra pasangan Agung Bayu Bharata dan Rina Mayasari itu memang sudah menggeluti olahraga beladiri karate sejak ia menginjak usia 10 tahun. Terhitung sudah delapan tahun ia berkecimpung dalam dunia beladiri. Selama itu juga berbagai kejuaraan kerap ia menangkan. Seperti yang terbaru, Bintang berhasil meraih juara pertama dalam perlombaan karate dalam Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN). Bintang mengungkapkan bahwa apa yang ia capai saat ini bukanlah hasil kerja kerasnya sendiri. Melainkan ada dukungan dan doa dari orang tua, pelatih serta juga saudara maupun teman dekatnya yang selalu mengiringi dan menjadi semangat dalam berlaga. “Ini berkat dukungan dan doa dari ibu ayah, pelatih serta saudara dan teman dekat saya,” katanya. Saat ini, Bintang pun masuk dalam jajaran atlet yang dipercayai untuk mewakili kontingen Pemerintah Daerah (Pemda) Banyuwangi guna berlaga dalam Pekan Olahraga Pelajar Daerah (POPDA) XIII. Sementara itu, pelatih Bintang, Firda Dian Pramana memaparkan, pihaknya bersyukur karena anak didiknya bisa memperoleh medali juara pertama di perlombaan 02SN sekaligus terpilih mewakili Indonesia untuk bertanding di Eropa. “Alhamdulillah anak didik saya bisa mengikuti jejak saya,” terang Firda, pelatih Bintang. Firda merupakan pelatih yang disiplin dalam melatih atlet-atlet didikannya. Pada tahun 2017 lalu, Firda pernah menjuarai perlombaan karate se-Asia Tenggara. Ia menyampaikan bahwa ia memiliki keinginan agar anak didiknya bisa melebihi apa yang telah ia capai. Selaras, Ketua Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia (Forki) Banyuwangi, Aiptu Wayan Redita, menyampaikan syukur atas apa yang telah diperoleh salah satu atletnya. Terlebih membanggakan, ia pun mengungkapkan bahwa Bintang merupakan atlet pertama dari Bumi Blambangan yang terpilih untuk bertanding di tingkat Internasional. “Mudah-mudahan dengan adanya Bintang lomba di tingkat Internasional, bisa memberi motivasi bagi para pelajar lain. Supaya lahir dan muncul lebih banyak atlet bertaraf internasional dari Banyuwangi,” terangnya.

Bamsoet Apresiasi Kiprah Pembalap Muda Indonesia Di Ajang FIM MiniGP World Series 2022

Bamsoet Apresiasi Kiprah Pembalap Muda Indonesia Di Ajang FIM MiniGP World Series 2022

Ketua MPR RI sekaligus Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI), Bambang Soesatyo, mengapresiasi kerja keras dua atlet muda balap Indonesia, Clevan Louis Valera (10 tahun) dan Lanova Tantra Mahardika (14 tahun) sebagai Juara I dan II FIM MiniGP Indonesia Series 2022. Keduanya telah berjuang maksimal di ajang balap bergengsi dunia FIM MiniGP World Series 2022, pada 1-3 November 2022, di Sirkuit Ricardo Tormo di Valencia, Spanyol. Diikuti 33 pembalap muda dari 17 negara dunia yang merupakan pemenang dari masing-masing FIM MiniGP di negaranya masing-masing. “Pada saat babak kualifikasi Race 1 FIM MiniGP World Series 2022 di Sirkuit Ricardo Tormo di Valencia, Spanyol, Clevan berhasil memberikan hasil maksimal finish di urutan kedua, dengan selisih waktu hanya 0.063 detik dari Jakub Stankiewicz (Polandia) yang finish di urutan pertama. Sedangkan atlet muda Indonesia lainnya, Tantra, finish di urutan ke-9. Pada saat Race 1, Clevan finish di urutan ke-14, Race 2 finish di urutan ke-15, dan Super Race finish di urutan ke-13,” ujar Bamsoet di Jakarta, Sabtu (5/11/22). “Secara keseluruhan total poin dari Race 1, Race 2 dan Super Race, Clevan berada di posisi ke-16. Namun itu bukanlah persoalan, karena yang dikejar dalam event ini bukan sekadar juara, melainkan kesempatan bertanding di level internasional melawan para pembalap muda dari berbagai negara dunia. Sehingga selain mengasah skill balap, Clevan dan Tantra juga bisa mengasah mental dan daya tahan mereka di lintasan sirkuit,” sambungnya. Ketua DPR RI ke-20 dan mantan Ketua Komisi III DPR RI bidang Hukum, HAM, dan Keamanan ini menjelaskan, selain dari Indonesia, para pembalap muda yang mengikuti FIM MiniGP World Series 2022 antara lain berasal dari Alpe Adria, Australia, Austria, Prancis, India, Irlandia, Italia, Jepang, Malaysia, Belanda, Portugal, Qatar, Spanyol dan Inggris. FIM MiniGP World Series diperkenalkan sejak tahun 2021 oleh Fédération Internationale de Motocyclisme (FIM) bersama Dorna Sports yang merupakan penyelenggara MotoGP. “Kehadiran FIM MiniGP World Series dimaksudkan sebagai ajang pencarian bakat pembalap muda usia 10 hingga 14 tahun dari berbagai negara dunia. Sekaligus menjadi gerbang pembuka bagi para pembalap muda tersebut untuk menapaki karir balapnya dalam menembus MotoGP. Indonesia baru tahun ini berpartisipasi dalam FIM MiniGP World Series,” jelas Bamsoet. “Di tahun mendatang, IMI tetap berkomitmen mendukung dan mengirimkan kembali atlet muda Indonesia mengikuti ajang FIM MiniGP World Series. Sebagai bagian dari pembinaan para atlet muda bangsa, sehingga mereka bisa mengasah kemampuan balap, mental, daya tahan, sekaligus menambah jam terbang,” lanjutnya. Wakil Ketua Umum Partai Golkar dan Kepala Badan Hubungan Penegakan Hukum, Pertahanan dan Keamanan KADIN Indonesia ini menerangkan, dengan mengirimkan sebanyak mungkin atlet balap untuk bertanding ke luar negeri, menunjukkan bahwa Indonesia tidak hanya sekadar membangun fasilitas infrastruktur berupa sirkuit balap dengan berbagai sarana dan prasarananya, melainkan juga menyiapkan kegiatan pembinaan yang terstruktur, masif, dan sistematis. Salah satunya seperti yang dilakukan melalui FIM MiniGP Indonesia Series dan keikutsertaan di FIM MiniGP World Series yang akan dilaksanakan secara rutin tiap tahun. “Setelah dari FIM MiniGP Indonesia Series dan FIM MiniGP World Series, para pembalap muda Indonesia tersebut bisa lanjut mengikuti berbagai kejuaraan bergengsi seperti Red Bull MotoGP Rookie maupun Asia Talent, Moto3, Moto2, hingga akhirnya bisa ke MotoGP,” tambah Bamsoet. “Jalan menuju ke sana memang tidak mudah, tapi kita tetap harus berusaha maksimal. Karena itu, dukungan sponsor dari berbagai pelaku usaha swasta maupun dari pemerintah sangat penting. Karena dengan bergotongroyong, kita bisa memajukan olahraga balap sebagai media untuk mengharumkan Indonesia di dunia internasional,” pungkas Bamsoet.

Kejuaraan Dunia Junior 2022. Indonesia Sapu Bersih Kemenangan Kedua

Tim junior Indonesia menjalankan tugas dengan baik di laga kedua penyisihan grup A Piala Suhandinata 2022. Berlaga di Palacios de Deportes de Santander, Santander, Spanyol pada hari Selasa (18/10), Garuda Muda menerkam Swedia dengan kemenangan telak 5-0. Kemenangan ini menjadi sapu bersih kedua usai Senin (17/10) kemarin, tim Indonesia juga menang 5-0 atas Latvia. Menurunkan komposisi berbeda, Garuda Muda tidak menemukan hambatan berarti. Semua wakil menang dengan straight game dengan durasi rata-rata 25 menit. Wakil tunggal putra Muhammad Reza Al Fajri membuka skor dengan mengalahkan Edvard Hylander 21-11, 21-10. “Senang bisa tampil di beregu, bawa nama Indonesia di Kejuaraan Dunia Junior 2022. Senang juga alhamdulillah bisa sumbang poin,” kata Reza usai laga. “Di pertandingan tadi saya coba membuat enak dulu pukulan. Dari sisi lawan juga tidak terlalu memberikan tekanan jadi saya lebih coba-coba pola permainan,” lanjutnya. Di laga kedua giliran tunggal putri Mutiara Ayu Puspitasari yang berlaga. Juara Kapal Api Indonesia International Series 2022 ini menyudahi perlawanan Khushi Harakamani dengan skor 21-6, 21-13. Kemenangan Indonesia ditentukan sang debutan ganda putra Muh Putra Erwiansyah/Muhammad Rayhan Nur Fadillah. Putra/Rayhan menyumbang angka ketiga dengan menang 21-8, 21-9 dari Victor Morskogen/Daniel Strom. “Hari ini kami merasa sudah enak mainnya, sudah keluar semua. Tidak ada kendala adaptasi dengan Putra, di lapangan juga tadi lancar-lancar saja. Putra kan playmaker atau pemain depan dan saya pemain belakang jadi lebih mudah juga untuk nyambungnya. Dia pegangannya tangan kiri malah jadi lebih susah ke lawan,” terang Rayhan. “Di lapangan tadi semua ok. Agak silau tapi tidak terlalu mengganggu. Angin juga tidak ada jadi kita lebih mudah mengontrol bola,” timpal Putra. Skor semakin menjauh kala Anisanaya Kamila/Az Zahra Ditya Ramadhani juga mengemas kemenangan atas Elin Ohling/Elin Ryberg. Ganda putri ini unggul 21-17, 21-13. “Kita tadi sempat ada tegang juga saat masuk lapangan karena ini kan pertama kali main beregu, tapi untungnya tadi tim sudah menang 3-0 jadi bisa lebih tenang ketika pertandingan sudah berjalan. Secara kualitas, lawan pun lumayan bagus, mereka kemarin sukses main tiga gim dari Malaysia. Itu yang kita waspadai,” tukas Naya. “Walau tadi tim sudah unggul, kita tetap fight dan mau menang. Sekalian juga tadi coba adaptasi dengan lapangan, persiapan bila diturunkan lagi,” sambung Ara. Akhirnya, kemenangan Garuda Muda disempurnakan Zaidan Arrafi Nabawi/Felisha Alberta Nathaniel Pasaribu yang menang atas Mio Molin/Sofia Stromvall 21-9, 21-11. “Dua kemenangan ini sudah sesuai harapan kami. Menjadi modal berharga untuk hadapi Malaysia,” ujar Eddy Prayitno, manajer tim Indonesia. “Setelah ini kami berpesan kepada anak-anak untuk beristirahat yang cukup dan tetap fokus menghadapi laga selanjutnya yang semakin berat,” tambah Eddy. Indonesia akan menghadapi Malaysia di partai terakhir penyisihan grup A hari Rabu (19/10) besok. Partai ini akan menentukan siapa yang akan keluar sebagai juara grup dan berhak lolos ke babak perempatfinal karena Malaysia juga menyapu bersih kemenangan atas Latvia dan Swedia. Seperti diketahui, hanya juara grup lah yang bisa terus berjuang untuk meraih gelar juara. “Lawan Malaysia besok akan ketat. Tunggalnya kuat jadi kita harus lebih fokus lagi. Kalau besok diturunkan lagi, saya siap.” kata Reza. “Besok lawan Malaysia pasti ketat. Siapa yang menang itu kan yang lolos. Peluangnya 50:50 dan mungkin bisa saja penentunya di ganda putra. Jadi kita harus lebih siap, tambah hari harus tambah siap,” pungkas Rayhan. Sumber: PBSI

Perjuangan Khalimatus Sadiyah Dibalik Keterbatasan untuk Harumkan Indonesia

Perjuangan Khalimatus Sadiyah Dibalik Keterbatasan untuk Harumkan Indonesia

Keterbatasan fisik tak menghalangi Khalimatus Sadiyah alias Alim untuk berprestasi. Terbukti, sejak menjadi atlet para-bulutangkis Indonesia, Alim berhasil menorehkan prestasi luar biasa salah satunya, medali emas Paralimpiade Tokyo 2020 di nomor ganda putri bersama Leani Tantri. Alim merupakan putri dari pasangan Maslukah dan Suko Handoko. Masa kecilnya berbeda dengan teman seusianya, sebab Alim memiliki masalah pada kaki. Kendati demikian, Alim tetap semangat menjalani aktivitas sehari-harinya. Potensi yang ada didalam diri wanita kelahiran 17 September 1999 asal Mojokerto ini berhasil dimaksimalkan. “Kenali potensi dirimu, buatlah orang mengenalmu karena kelebihan mu, bukan kekuranganmu,” kata Alim. Perjuangan Alim kini berlanjut di arena ASEAN Para Games 2022 di Solo. Diharap, dia akan melanjutkan tren baik tersebut untuk meraih medali emas. “Berlatih dengan disiplin, menjaga kesehatan fisik dan mental, mempunyai tekad kuat untuk bisa jadi juara sehingga bisa membanggakan Indonesia,” jelasnya.

Tasya Farahnailah Jadi Salah Satu Atlet Bulu Tangkis Junior Terbaik di Asia

Tasya Farahnailah Jadi Salah Satu Atlet Bulu Tangkis Junior Terbaik di Asia

Indonesia memiliki banyak sekali atlet bulu tangkis yang memiliki prestasi membanggakan. Tak hanya atlet senior, namun juga atlet junior, salah satunya adalah Tasya Farahnailah. Beberapa waktu yang lalu, tepatnya pada bulai Mei 2022, nama Tasya Farahnailah sempat menjadi sorotan karena penampilannya di ajang Piala Uber 2022 atau Uber Cup 2022. Atlet yang kini berusia 18 tahun itu bahkan baru menginjak usia 17 tahun saat menjalani debutnya di ajang Piala Uber 2022 dan bertanding dengan ranking 13 dunia, Sayaka Takahashi dari Jepang. Walaupun pada akhirnya ia harus kalah dalam pertandingan yang digelar di Impact Arena, Thailand itu, pengalamannya untuk bermain di pentas besar dunia itu tentu sangat berharga. Apalagi, ia bisa tampil di level internasional meskipun saat itu masih duduk di bangku SMA. Tasya Farahnailah is an Indonesian player currently ranked #33 in BWF’s junior world ranking for women’s singles. At just 16 years old, she’s already had 37 career wins, making her one of Asia’s best junior players! Read more: https://t.co/AP38C4mryw pic.twitter.com/Kdt8929t2F — Badminton Asia (@Badminton_Asia) July 1, 2021 Melansir Kompas.com, situs resmi Badminton Asia pada Juli 2021 menuliskan Tasya Farahnailah sebagai atlet junior terbaik di Benua Asia. Atlet kelahiran Medan, 17 Agustus 2004 itu merupakan pemain Indonesia yang saat ini berada di peringkat 33 dunia junior BWF untuk tunggal putri. Walaupun masih berada di tingkat junior, Tasya telah menunjukkan kebolehannya dan berkompetisi di berbagai turnamen internasional. “Di usianya yang baru 16 tahun, dia sudah berkompetisi di banyak turnamen internasional dan telah memenangi 37 laga dalam kariernya, serta menjadikannya salah satu pemain junior terbaik di Asia!” demikian bunyi tulisan dalam situs Badminton Asia. Nama Tasya Farahnailah sendiri mulai dikenal usai meraih kemenangan, yakni juara dua, di ajang Bangladesh International Challenge 2021 di sektor tunggal putri. Di kompetisi tersebut, ia berhasil membuat kejutan dengan mengalahkan unggulan keenam, Kadivi Sirimannage dari Sri Lanka dalam dua gim. Perjalanan karier Tasya Farahnailah di tingkat internasional ternyata telah dimulai sejak tahun 2015 lalu di Singapura saat dirinya baru berusia 11 tahun. Pada tahun 2016, ia kembali ke Singapura untuk berpartisipasi dalam ajang Oue Singapore Youth International Series 2016, di mana Tasya berhasil masuk ke semifinal. Kemudian pada tahun 2018, Tasya berhasil meraih runner-up di ajang Victor Exist Jakarta Open Junior International Championship usai kalah dari Pitchamon Opatniput. Di tahun berikutnya, atlet bulu tangkis tunggal putri itu berhasil menjadi juara di ajang Pembangunan Jaya Raya Junior Grand Prix 2019 usai mengalahkan Cheng Sin Yan Happy, atlet asal Hong Kong. Itulah profil singkat dan perjalanan karier Tasya Farahnailah, atlet junior yang telah menorehkan banyak prestasi di usianya yang masih muda.

Pemain Voli Timnas Indonesia Dikontrak Klub Jepang

Pemain Voli Timnas Indonesia Dikontrak Klub Jepang

Kabar baik datang dari cabang olahraga bola voli Indonesia. Salah satu pemain timnas Indonesia dikontrak selama satu musim, terhitung September 2022 hingga April 2023, oleh salah satu klub voli Jepang. Pemain tersebut ialah Doni Haryono yang bergabung dengan Nagano Tridents. Sebenarnya Nagano Tridents sudah tertarik merekrut Doni sejak musim lalu. Tetapi, dia tidak bisa bergabung bersama rekannya di timnas voli Indonesia Rivan Nurmulki di klub yang berkompetisi di V-League Jepang itu. “Tahun lalu sebenarnya ada tawaran, dua tim, cuma sudah ada kontrak dengan Lavani duluan jadi nggak bisa berangkat. Akhirnya tahun ini ada tawaran lagi,” kata Doni dikutip dari Liputan6.com menjelang keberangkatan ke Jepang di Bandara Soekartno-Hatta, Cengkareng, Banten, Kamis (1/9/2022) malam WIB. Selain Nagano Tridents, klub Jepang lainnya yang berminat memakai tenaga Doni adalah Oita Miyoshi Weisse Adler. Kedua tim tersebut tahun ini kembali menunjukkan minatnya merekrut atlet voli kelahiran 21 Februari 1999 tersebut. Ketika ditanya kenapa memilih Nagano ketimbang Oita, Pemain Terbaik Proliga 2022 itu menjawab: “Manajer, karena tahu mana yang lebih bagus. Yang penting di sana main maksimal dan tunjukan yang terbaik.” Doni mengaku merasa beruntung karena tawaran baik Nagano maupun Oita datang dua kali. Namun, dia tak bersedia menyebut besaran mana kontraknya dengan Nagano dan Bogor Lavani. “Pokoknya cukuplah, tapi pengalaman tidak bisa dinilai. Tidak semua orang dapat tawaran main di luar negeri, apalagi datang dua kali,” ujarnya. Rivan Nurmulki merupakan pemain kunci Nagano Tridents selama dua musim bermain untuk klub Jepang itu. Pada musim debutnya, Rivan menempati posisi kelima klasemen akhir daftar top skorer. Musim berikutnya, ia berada di urutan ketujuh. Meski demikian, Doni menyatakan merasa tidak terbebani dengan capaian Rivan itu. “Karena kita beda posisi. Dia di all around, memang mesin poin. Sementara open tugasnya passing, lebih lengkap. Pemain dunia jarang yang dapat top skorer di posisi open,” ucapnya. “Jadi tidak ada beban, bermain sebaik mungkin. Mau dinilai seperti apa, terserah,” Doni menegaskan bergabung dengan Nagano bukan sebagai pengganti Rivan. “Tidak, kita berbeda posisi. Saya open, dia (Rivan) all around,” papar Doni. Sebelum berangkat, Doni mengaku meminta informasi kepada Rivan yang pernah dua musim bermain untuk Nagano. “Kayak tempat tinggal di sana, latihan,” ucapnya. Bermain di V.League Jepang, Doni Haryono akan bertemu dan bersaing dengan pevoli idolanya, Bartosz Kurek. Opposite asal Polandia itu akan kembali bermain untuk Wolfdogs Nagoya. “Jadi main pertama lawan dia (Kurek), minta foto,” kata Doni. Biodata Nama: Doni Haryono Tempat lahir: Magelang, Jawa Tengah Tanggal lahir: 21 Februari 1999 Kewarganegaraan: Indonesia Tinggi badan: 188 cm Posisi: Spiker

Cemerlang di Eropa Kurang Dari Setahun, Nilai Witan Naik Belasan Kali Lipat

Cemerlang di Eropa Kurang Dari Setahun, Nilai Witan Naik Belasan Kali Lipat Samai Kapten AS Trencin

Seusai tampil cemerlang dalam setahun terakhir di Eropa, nilai pasar pemain andalan timnas Indonesia Witan Sulaeman melesat tajam dalam waktu kurang dari setahun. Dilansir laman transfermarkt.com, nilai Witan saat ini adalah 300,000 euro atau setara kurang lebih 4,4 miliar rupiah dengan kurs 1 Euro = 14,800 rupiah. Sebagai catatan, saat berada di Lechia Gdansk, Witan hanya bernilai 25,000 euro atau sekira 370 juta rupiah per tanggal 31 Desember 2021 lalu. Tak heran, capaian tersebut diraih karena Witan Sulaeman tampil luar biasa bersama AS Trencin, di Piala Slovakia 2022-2023. Yang terbaru, Witan mampu mencetak dua gol saat melawan FC Slovan Hlohevec. Tim yang diperkuat Witan Sulaeman itu menang besar 14-0 atas Slovan Hlohevec dalam laga babak kedua Piala Slovakia yang berlangsung di Futbalovt Stadion Hlohevec, Slovakia, pada Rabu (24/8/2022) malam WIB. Kemenangan telak AS Trencin ini tentu saja luar biasa karena klub Witan ini mampu menghujani gawang lawan dengan lebih dari selusin gol. Pemain andalan timnas Indonesia itu menunjukkan taringnya dengan mencetak dua gol untuk tim. Pemain asal Palu itu sukses menyarangkan gol ke gawang lawan pada menit ke-10 dan kembali menyumbang gol pada menit ke-31. Sementara untuk 12 gol lain yang membuat AS Trencin berpesta gol berasal dari Rahim Ibrahim pada menit ke-2, dan Filip Bainovic (15′, 18’, dan 83′). Juga ada Samuel Kozlovsky yang mencetak gol pada menit ke-33, disusul Kelvin Pires (43’), Samuel Lavrincik (45’), Adam Gazi (51’), Adewale Oladoye (53’, 56’), Matus Kmet (68’), dan Artur Gajdos (86’).