Optimistis Kualitas Atlet, DKI Jakarta Bidik Juara O2SN Tingkat Nasional

Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) 2018. (net)

Jakarta- DKI Jakarta memasang target juara pada edisi ke-11 ajang Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) Tingkat Nasional di Daerah Istimewa Yogyakarta, pada September 2018. Uju Juhiwa, Ketua Pelaksana O2SN Tingkat Provinsi DKI Jakarta, mengatakan pada pelaksanaan O2SN tahun lalu di Kota Medan, Sumatera Utara, kontingen DKI hanya mampu berada di urutan lima besar. “Harapannya di Yogyakarta kami bisa juara satu. Untuk itu, setelah pelaksanaan O2SN ini, para juara akan kami kumpulkan untuk mengikuti training center (TC),” ujar pria yang juga menjabat sebagai Kepala Sekolah (Kepsek) SMKN 22 Jakarta Timur itu, Kamis (8/3). Ia menyebut untuk bisa mewujudkan target tersebut dibutuhkan dukungan semua pihak. Terlebih, lanjutnya, provinsi lain dipastikan juga telah mempersiapkan diri dengan baik guna meraih hasil maksimal. “Provinsi lain itu kalau bisa mengalahkan DKI Jakarta ada kebanggaan tersendiri. Namun kendala yang kami hadapi itu terkadang atlet DKI kurang termotivasi, lain halnya dengan atlet-atlet di daerah. Rasa kedaerahan mereka itu tinggi. Padahal, fasilitas yang dimiliki DKI sangat lengkap dibandingkan fasilitas yang ada di daerah. Tapi, sepertinya animo atlet DKI itu masih kurang,” tambahnya. Provinsi DKI telah menggelar O2SN yang mempertandingkan lima cabang olahraga, yakni bulutangkis, renang, atletik, karate dan pencak silat, pada 7-8 Maret 2018. “Kegiatan ini dimulai dari tingkat Kecamatan, kemudian Kotamadya, lalu ke tingkat Provinsi. Dan, tiap-tiap Kotamadya itu mengirimkan wakilnya untuk berlaga di tingkat Provinsi. Pemenang di tingkat Provinsi inilah yang nantinya akan kami kirim ke tingkat nasional, baik putra maupun putri,” papar Uju. (Adt)

Wow, Olahraga Tradisional Ini Ada di Asian Games 2018

olahraga Kabaddi

Indonesia telah dipercaya sebagai tuan rumah turnamen olahraga se-Asia, yang akan diselenggarakan di Jakarta dan Palembang. Event olahraga asian games 2018 ini dilaksanakan mulai dari 18 Agustus 2018-2 September 2018. Pada Asian Games tahun ini, terdapat berbagai cabang olahraga baru yang dipertandingkan. Tahukah kamu, ternyata ada beberapa di antaranya merupakan olahraga tradisional. Tak hanya olahraga tradisional dari Indonesia, tetapi juga ada dari berbagai negara peserta. Ini dia menurut lansiran IDN Times, 4 olahraga tradisional yang akan ditandingkan dalam asian Games 2018: Pencak Silat Olahraga yang berasal dari Indonesia ini tentu kamu sudah mengenalnya. Pencak silat telah cukup lama berkembang di Indonesia, yaitu sejak jaman kerajaan-kerajaan. Asal muasal olahraga bela diri ini belum diketahui secara pasti, sebab hampir semua daerah di Indonesia punya tradisi silat masing-masing. Indonesia patut berbangga saat cabang ini sudah diakui dunia dan dipertandingkan dalam asian games 2018. Kabaddi Olahraga Kabaddi pasti terdengar asing di kalangan masyarakat Indonesia. Olahraga ini merupakan olahraga tradisional asal Tamil Nadu, India. Kabaddi mulai ada dan dipertandingkan saat Asian Games ke XVII di Korea Selatan sebagai ajang khusus. Olahraga Kabaddi seperti layaknya permainan anak-anak, dimana seorang pemain harus melewati tujuh orang untuk sampai ke garis yang aman. Sambo Sambo merupakan olahraga bela diri asal Uni Soviet yang diperkenalkan oleh Viktor Spiridonov dan Vasili Oshchepkov. Olahraga ini baru pertama kali loh ada dalam Asian Games 2018 dan Indonesia yang menjadi negara pertama pertandingan Sambo di turnamen multievent terbesar se-Asia. Olahraga yang mempunyai singkatan dari Samozashchita Bez Oruzhiya yang berarti ‘Beladiri Tanpa Senjata’ ini mirip dengan gulat. Dalam pertandingan, Sambo mengandalkan teknik kuncian. Kurash Kurash adalah olahraga beladiri asal Uzbekistan. Gerakan dasar Kurash yaitu saling membanting dengan mengaitkan ke baju khusus. Sebenarnya gerakannya pun mirip dengan gulat dan judo, hanya saja dalam Kurash bantingannya berada dalam posisi berdiri dengan kaitan di atas, dan tidak boleh menggunakan kaitan pada kaki. Nah, sekarang kamu jadi mengetahui kan bahwa olahraga tradisional pun dapat ada dan dipertandingan dalam multievent terbesar se-Asia. Semoga Tim Indonesia sukses dan jaya ya! (IDN Times)

Pemerintah Optimis Test Event Asian Games 2018 Lancar

Wakil Ketua INASGOC, Sjafrie Sjamsoeddin (tengah) memeriksa kesiapan venues jelang berlangsungnya Test Event Asian Games 2018. (net)

Jakarta- Pemerintah melalui Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga (Sesmenpora), Gatot S Dewa Broto dan Ketua INASGOC Erick Thohir serta Wakil Ketua Sjafrie Sjamsoeddin, pada Kamis (8/2) meninjau beberapa venue untuk Test Event Asian Games di Jakarta, 8-15 Februari 2018. Gatot menyatakan bahwa secara umum venue pertandiangan sudah siap. Namun, lanjutnya, ada beberapa kekurangan yang perlu segera diselesaikan secara maksimal oleh masing-masing penanggung jawab venue pada sore ini. Mulai Kamis sore ini, beberapa cabang dipertandingkan di test event. Gatot dan pimpinan INASGOC mengadakan cek fisik terakhir beberapa venue yang akan dipakai, mulai dari kawasan Gelora Bung Karno (GBK) hingga beberapa tempat lainnya. Diantaranya Tenis Indoor untuk cabang olahraga (cabor) bola voli, Gelanggang Olahraga Remaja (GOR) Basket, Panahan, dan Atletik, kemudian JIExpo Kemayoran untuk Taekwondo serta Padepokan Pencak Silat di Taman Mini Indonesia Indah (TMII). “Hari ini kami beserta seluruh pimpinan INASGOC mengadakan cek fisik terakhir, khususnya venue-venue yang dipakai test event atau invitation tournament, dan dipastikan seluruh fasilitas yang ada betul-betul siap,” ujar Gatot. “Secara umum (persiapan) 95% fine. Nanti ada cek lagi dari tim monitoring, karena janji mereka (penanggung jawab venue) sore ini siap. Secara umum kami puas dan optimis, itu fungsinya test event untuk mengantisipasi kekurangan, agar saat event sesungguhnya tak ada lagi kendala,” tambahnya. Selain itu, Gatot juga menekakan pentingnya papan-papan petunjuk arah (sign board), mengingat peserta dari negara-negara asing sangat membutuhkan hal itu. “Kelemahan kita di signing, apalagi orang asing yang tak tahu utara-selatan sangat memerlukan hal tersebut,” tutupnya. (adt)

Ratusan Siswa Bersaing di O2SN Tingkat Kecamatan Jatiuwung

O2SN-Kecamatan-Jatiuwung

Tangerang-Olimpiade Olahraga Siswa Nasional atau O2SN merupakan ajang untuk menyakurkan bakat bagi para pelajar baik itu SD, SMP maupun SMA. Ajang O2SN juga, ajang berkelanjutan dari mulai tingkat Kecamatan, Provininsi dan Nasional. Kini, dimulai dari tingkat Kecamatan yang berada di Tangerang, tepatnya Kecamatan Jatiuwung. Ratusan siswa Sekolah Dasar (SD) baik negeri maupun swasta ikuti O2SN yang berlangsung di GOR Jatiuwung dan di buka langsung oleh Kepala Dinas Pendidikan Kota Tangerang, Abduh Surahman, Selasa (23/1). Terdapat delapan cabang olahraga yang diperlombakan diantaranya pencak silat, karate, sepak bola mini, catur, renang dan bulutangkis. Kepala Dinas Pendidikan Kota Tangerang, Abduh Surahman mengatakan, O2SN merupakan tempat yang tepat bagi pembentukan mental siswa. “Sejak dini kita latih pelajar terutama mentalnya, semakin banyak latihan dan bertanding akan semakin baik mentalnya,”ucap Abduh, Selasa (23/1). Di tahun sebelumnya, karate mampu menembus babak Nasional. Abduh pun berharap, kali ini bisa mencetak banyak atlet berprestasi. “Untuk menjadi juara nasional ya kita harus juara dulu di Banten, kita harap melalui O2SN Kecamatan dapat melahirkan bibit atlet andal sehingga kita bisa menjadi juara di Banten,” tukasnya. Sementara itu, Kepala UPT (Unit Pelaksana Teknis) Pendidikan Kecamatan Jatiuwung, Maramis Ahmadi mengatakan, 24 sekolah dari ratusan siswa beradu untuk mencari yang terbaik dengan sportif. “Ada 24 sekolah baik negeri maupun dan swasta yang berpartisipasi, Diharapan memperoleh prestasi yang bagus diajang ini,” ujar Ahmadi. Cabor catur dan sepak bola mini serta karate menjadi cabor yang diunggulkan untuk bisa berprestasi sampai dengan tingkat Nasional “Karate sudah sampai nasional kami harap juga diikuti cabor lainnya,” katanya. (pah)

Sembilan Cabor Akan Ikuti Test Event Asian Games 2018

AFF SUZUKI CUP 2016 Final Rounds Final Leg 1, Indonesia 14 December 2016

Beberapa bulan lagi, pagelaran event olahraga terbesar kedua yakni Asian Games akan dihelat. Indonesia menjadi tuan rumah pada pagelaran Asian Games 2018 ajang empat tahunan ini. Demi kelancaran event tersebut dan pemanasan para atlet, Panitia Pelaksana Asian Games 2018 (INASGOC) bersiap menggelar test event bagi sembilan cabang olahraga (cabor) dan mempertandingkan 105 nomor. Total terdapat 1.991 atlet yang akan mengikuti test event pada Februari 2018 di Jakarta. “Saat ini KOI mempersiapkan perangkat untuk seleksi atlet yang akan ikut test event Asian Games 2018. Kami akan berkoordinasi dengan para manajer dan Chief de Mission masing-masing,” tutur pelaksana tugas Sekjen KOI, Hellen Sarita Delima, di kantor INASGOC seperti dikutip bola.com. INASGOC akan terus bekerja keras untuk mengkebut perbaikan venue yang sedang dalam tahap renovasi. Meski dalam tahap renovasi, terdapat beberapa cabor yang sudah menggelar test event terlebih dahulu. Karena, jika menurut jadwal test event akan berakhir pada bulan Maret mendatang. Berikut sembilan cabang olahraga yang akan menggelar test event Asian Games 2018:  Sepak Bola  Voli Indoor  Taekwondo  Angkat Besi  Pencak Silat  Panahan  Basket  Tinju  Atletik (pah/adt/blc)

Penantian Lama IPSI Pontianak Berbuah Manis

Para-atlet-dari-kontingen-Pontianak

Setelah tertidur pulas menggelar acara selama delapan tahun lamanya, Pencak Silat Pontianak berhasil meraih predikat sebagai juara umum di ajang Kejuaraan Provinsi (Kejurprov) Pencak Silat yang berlangsung Padepokan Pencak Silat, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat (24/12). Tentunya prestasi ini sangat menggembirakan bagi Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Pontianak. Di penutupan Kejurprov, kontingen Pontianak berhasil meraih 12 emas, 2 perak dan 2 perunggu. Dan, menobatkan dirinya menjadi juara umum. Pelatih tim pencak silat Kota Pontianak Azwar mengungkapkan, sangat puas apa yang sudah di dapatkan oleh para atlet. Terlebih, di ajang Kejurda dan lainnya tak pernah mendapatkan juara umum. “Alhamdulillah tahun ini menjadi awal yang baik untuk menghadapi Porprov 2018,” ujarnya Seperti yang di lansir oleh Tribun Pontianak, dengan predikat juara umum, tentunya Azwar memberikan pesan kepada seluruh atletnya agar tidak cepat berpuas diri. Karena, setelah ini hal yang paling dipikirkan para atlet di ajang Porprov 2018 dimana Sintang akan menjadi tuan rumah. “Alhamdulillah, hasil latihan yang dilakukan dapat membuahkan hasil yang cukup baik. Semoga dapat dipertahankan untuk kedepannya dalam event apapun,” pungkasnya. Sebelumnya diberitakan ratusan pesilat handal Kalbar dari 14 Pengcab IPSI Kabupatan dan Kota di Kalbar mengutus atlet terbaiknya. (pah/adt)

Fahri Bangga Dapat Bertemu Dengan Pencipta Olahraga Tarung Derajat

Fahri-Traung-Derajat

Fahri atlet asal Sumatera Utara merasa bangga bertemu dengan Achmad Drajat, sang guru, sekaligus pencipta olahraga bela diri Tarung Derajat. Ajang Pekan Olahraga Pelajar Nasional (POPNas) 2015 lalu, menjadi pengalaman berharga bagi cowok dengan nama lengkap Fahri Ramadani Sitorus. Pasalnya, ia bertemu sang guru yang sudah lama berpisah yang berada di Bandung, wilayah Jawa Barat “Saat saya bertemu dengan beliau untuk pertama kali saya merasa senang sekali, termotivasi dan bisa dibilang bangga bisa bertemu dengan pencipta bela diri asli Indonesia” tuturnya Bahkan secara pribadi, sang guru memanggil Fahri seorang diri melalui pelatih dan memberikan motivasi kepada Fahri. “Saya ingat dia mengatakan “kamu main sudah bagus, tangan mu sudah bagus. Hanya saja dalam pertandingan kamu sangat jarang melakukan tendangan, dan hasilnya tendangan kamu jadi kurang. Jadi nanti itu lebih dilatih lagi ya,” Seperti itu katanya,” ujar Fahri Mahasiswa Ekonomi Pembangunan Universitas Pembangunan Panca Budi ini sudah ikut tarung derajat sejak 2 tahun lalu. Bermula dari ikut bela diri pencak silat, ia pun beralih ke tarung derajat yang ia rasa memiliki kemampuan lebih di bidang olahraga tarung derajat tersebut. “Awal mulanya saya kelas 3 SMP mengikuti pencak silat. Setelah saya mengikuti beberapa lama, saya mulai sadar, ternyata saya mempunyai keahlian lebih di bidang itu. Saat SMA saya pindah ke Medan, saya cari-cari bela diri apa yang masih berhubungan dengan pencak silat. Kebetulan di sekolah saya ada olahraga tarung derajat, jadi saya putuskan untuk mengikutinya.”tuturnya Fahri yang sudah beberapa kali memenangkan turnamen seperti Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional (POMNas) 2017, Kejuaraan Daerah 2017. Pekan Olahraga Kota (Porkot) dan masih banyak lagi. Fahri pun tidak pernah luput dari yang namanya cedera, bahkan saat ajang POMNas 2017 lalu ia harus menahan sakit badan bagian kakinya yang sudah cedera sebelum pertandingan. “Menjelang kejuaraan kaki saya terasa sakit. Tapi karena tekad kuat dalam diri, saya tetap melawan rasa sakitnya. Selesainya wajah saya lebam karena kena pukulan.”tutup Fahri (put/adt)

Turunkan Lima Atlet Terbaiknya, Merpati Putih Tangsel Siap Bawa Pulang Medali

Perguruan-Pencak-Silat-MP-Tangsel-melukan-sesi-foto-bersama-selepas-latihan-yang-berlokasi-di-Halaman-Taman-Jajan-BSD

Perguruan Pencak Silat Merpati Putih (MP) Tangsel, akan menjajal kemampuan atletnya di ajang Kejuaraan Antar Perguron IPSI (Ikatan Pencak Silat Indonesia) Provinsi Banten, pada 26-30 November mendatang di GOR Korem 064 Maulana Yusuf, Serang. Persiapan pun, terus dilakukan MP Tangsel dalam mengirimkan atlet di kejuaraan antar perguron se-Banten. Wakil Ketua Merpati Putih Cabang Tangsel, Richard Kartiko, mengatakan bahwa perguruannya sudah sangat siap untuk mengikuti kejuaraan tersebut. Apalagi, beberapa waktu atlet MP Tangsel berhasil membawa pulang medali di kejuaraan silat. “Saat ini kami tengah lakukan pemusatan latihan, dan dalam kejuaran kali ini, kami hanya turunkan lima atlet terbaik kami untuk katagori dewasa. Dan kami sangat siap untuk mengikutinya,” ungkapnya. Kendati demikian, Richard mengatakan pihaknya tidak akan meremehkan perguruan lain. Baginya semua peserta yang ikut dalam kejuaran tersebut adalah lawan terberat yang harus dihadapi dengan serius. “Bagi kami semuanya adalah lawan terberat, jadi kami harus benar-benar mempersiapkan diri dengan sangat baik untuk ikuti kejuaran tingkat Banten ini,” ungkapnya. Sementara itu Dewan Pembina Merpati Putih Cabang Tangsel, Ir. Zaid El Habib, berharap para atlet yang akan dikirim nanti dapat bertanding dengan baik, dan berhasil meraih prestasi. “Saya berharap, atlet MP bisa memberikan prestasi, dan bukan hanya tampil sebagai pemenang saja yang bisa diperoleh dengan mengikuti pertandingan ini. Namun juga pengalaman dalam kejuaraan itu, akan memperoleh nilai yang tak terhingga dalam perjalanan prestasi si atlet itu sendiri,” ungkapnya. Dia juga mengatakan, harus ada medali emas yang bisa dibawa pulang sebagai kado ulang tahun Kota Tangsel yang ke 9 tahun. “Tapi tentu saja setelah menjalani masa latihan beberapa minggu terkahir ini saya harapkan atlet atlet dari pencak silat merpati putih yang mewakili Kota Tangsel, dapat berhasil membawa mendali emas sebagai kado ulang tahun Kota Tangsel yang ke sembilan,” pungkasnya. (pah/adt)

Rangkaian Semarak Hut Tangsel, Ribuan Atlet Bersaing Dalam Porkot Kota Tangsel 2017

Walikota-Tangsel,-Airin-Rachmi-Diany-ditemani-Ketua-KONI-Tangsel,-Rita-Juwita,

Dalam keseriusannya membina atlet-atlet pelajar, Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Tangsel mengadakan ajang Perlombaan Olahraga Kota (Porkot) Tangsel. Porkot Kota Tangsel 2017 untuk tingkat pelajar ini dibuka langsung oleh Walikota Tangsel, Airin Rachmi Diany di Lapangan Cilenggang, Serpong, Minggu (19/11). Porkot 2017 yang digagas oleh Dispora Tangsel ini, merupakan rangkaian HUT Tangsel ke-9. Pembukaan Porkot dihadiri oleh Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Tangsel, E Wiwi Martawijaya, Ketua KONI Tangsel serta ribuan pelajar yang mewakili tujuh kecamatan di Tangsel yang akan mengikuti Porkot 2017. Sebanyak 17 cabang olahraga yang di perlombakan, diantaranya ada renang, pencak silat, karate, taekwondo, voli, dayung, panahan, dan lainnya. Walikota Tangsel, Airin Rachmi Diany menjelaskan perlombaan ini dalam rangka memeriahkan HUT Kota Tangsel ke-9. Dimana kegiatan ini dimulai dari tingkat kelurahan, kecamatan sampai tingkat Kota. “Kegiatan ini dilaksanakan sebagai bukti keperdulian pemerintah dalam membudayakan olahraga di masyarakat. Diharapkan kegiatan ini dapat dirasakan langsung oleh masyarakat dalam rangka memeriahkan HUT Kota Tangsel,” ungkap Airin. Airin pun sangat berharap, agar masyarakat Tangsel bisa membudayakan olahraga sehat. Dan, untuk para pelajar bisa menjadi pengalaman berharga sekaligus memberikan wadah bagi mereka untuk menunjukan bakat yabg dimilikinya. “Olahraga di Tangsel menjadi salah satu budaya sehat. Sedangkan bagi para pelajar bisa memberikan pengalaman bertanding, juga bagi para atlet muda dalam rangka meningkatkan potensi yang optimal,” tuturnya. Sementara itu, Kadispora Tangsel, E. Wiwi Martawijaya menjelaskan, kegiatan tersebut dibuka untuk pelajar dan umum. Namun yang mendominasi adalah para pelajar yang mewakili kecamatannya masing-masing. “Perlombaan ini dalam rangka untuk mencari bibit-bibit atlet. Sehingga telah diketahui sejak dini. Nantinya mereka akan meneruskan perlombaan di tingkat yang lebih tinggi,” katanya. Wiwi dengan tegas, akan rutin melaksanakan Porkot ini tiap tahunnya demi membangkitkan budaya olahraga bagi masyarakat maupun pelajar. “Kegiatan ini, akan dilaksanakan setiap tahun, untuk membangkitkan budaya olahraga agar merata,” jelasnya. (pah/adt)

Kisah Awal Pekan Olahraga Nasional (PON) Dimulai Pertama Kali

Kisah-Awal-Pekan-Olahraga-Nasional-(PON)-Dimulai-Pertama-Kali-1

Pekan Olahraga Nasional (PON) merupakan ajang olahraga nasional yang diadakan setiap 4 tahun sekali yang diikuti oleh atlet dari seluruh provinsi di Indonesia. Ajang yang terakhir diadakan di Jawa Barat ini sudah terlaksanakan selama 16 kali. Di tahun 2020, Jayapura di pilih untuk menjadi tempat berlangsungnya perhelatan olahraga terbesar di Indonesia. Namun, bagaimana kisah awal mula terbentuknya PON dan apa saja cerita dibalik PON pertama? Pada awalnya, para atlet Indonesia hendak mengikuti Olimpiade Internasional ke-14  Musim Panas di London, Inggris pada tahun 1948. Ditahun ketiga kemerdekaan Indonesia itu, para atlet Indonesia ditolak dan tidak bisa diberangkatkan ke London karena paspor yang ditahan oleh pihak Inggris. Indonesia dianggap belum diakui kemerdekaannya oleh dunia dan belum memenuhi standar untuk mengikuti Olimpiade bertaraf internasional. Tidak hanya itu, Persatuan Olahraga Republik Indonesia (PORI) juga belum diakui oleh International Olympic Committee(IOC). Semangat Indonesia saat itu sangat menggebu dan tidak terima ditolak untuk bergabung dalam ajang internasional. Oleh sebab itu, PORI mengadakan konferensi  dan sepakat untuk membentuk ajang olahraga nasional untuk Indonesia yaitu Pekan Olahraga Nasional (PON). PON juga dianggap telah menghidupkan kembali pekan olahraga yang pernah diadakan oleh Ikatan Sport Indonesia (ISI) yaitu ISI Sportweek atau Pekan Olahraga ISI pada tahun 1938. PON 1 diadakan di Surakarta, Jawa Tengah pada 9-12 September 1948. Kota Surakarta dianggap kota yang memiliki fasilitas terlengkap ditambah dengan adanya Stadion Sriwedari yang merupakan stadion pertama di Indonesia. Pembukaan PON 1 dilakukan pada tanggal 9 September 1948 yang diresmikan oleh Presiden pertama, Ir. Soekarno dan penutupan PON dilakukan oleh Sri Sultan Hamengkubuwono IX. Tanggal 9 September memang momentum yang sangat beharga bagi olahraga di Indonesia dan menjadikan tanggal tersebut sebagai Hari Olahraga Nasional. Sebanyak 600 atlet bertanding untuk 9 cabang olahraga yaitu Atletik, Bola Keranjang, Bulutangkis, Tenis, Sepakbola, Panahan, Renang (termasuk Polo Air), Basket dan Pencak Silat. Pada saat itu, atlet yang mengikuti PON tidak diambil dari tingkat provinsi, melainkan dari tingkat kota atau karesidenan. PON 1 diikuti 13 kota atau karesidenan yaitu Karesidenan Surakarta, Karesidenan Yogyakarta, Karesidenan Kediri, Karesidenan  Jakarta, Karesidenan  Kedu, Karesidenan Madiun, Karesidenan Malang, Karesidenan  Madiun, Karesidenan Pati, Karesidenan Surabaya, Bandung, Banyuwangi dan Magelang. Karesidenan Surakarta mendapatkan juara dengan membawa 36 medali. Diposisi kedua adalah Karesidenan Yogyakarta dengan 23 medali dan juara ketiga adalah Karesidenan Kediri sebanyak 12 medali. Pelaksanaan PON 1 sangatlah sederhana dan hanya diikuti oleh para atlet yang berada di pulau Jawa. Para pemenang dalam PON 1 dari seluruh cabang olahraga tidak mendapatkan medali berupa emas, perak dan perunggu bahkan sebuah piala. Pengakuan kemenangan hanya dituliskan pada sebuah kertas berbentuk piagam. Namun, piagam tersebut sangatlah bermakna dan membanggakan bagi para atlet dan wilayah yang menjadi pemenang. Meski ajang PON 1 diadakan karena kondisi yang belum mendukung dan kurang dalam persiapan, perhelatan nasional ini masih terus berlangsung hingga sekarang dan sebagai bentuk dukungan Indonesia terhadap dunia olahraga.

Brotherhood Siap Mendorong Nasib Atlet Bela Diri Untuk Mendapatkan Hidup Layak

Brotherhood-Siap-Mendorong-Nasib-Atlet-Bela-Diri-Untuk-Mendapatkan-Hidup-Layak

Berlatar belakang ingin membuat standart gaji atau bayaran para atlet bela diri, organisasi yang bernama Brotherhood menjadi wadah perjuangan para atlet bela diri. Brotherhood yang bermarkas di ruko bidex Serpong membuka pendaftaran kepada para atlet dan petarung untuk bersama-sama bergabung menyuarakan dan menggelorakan beladiri dalam negeri. Irwan Taufik yang menggagas Brotherhood mengatakan kepada nysnmedia.com bahwa dirinya sudah menginisiasikan ini sejak tahun 2013. “iya, Brotherhood, merupakan organisasi atau wadah khusus untuk atlet petarung. Saya dan teman-teman sudah punya wacana sejak tahun 2013 lalu, intinya apapun latar belakang beladiri yang di tekuni boleh bergabung, dan mari kita buat menjadi lebih berwarna,” tegas Irwan Irwan menambahkan bahwa di Indonesia belum ada management untuk nasib atlet yang solid, dan stabil. “Menurut saya, di Indonesia sendiri belum ada yang mewadahi itu secara global, dan professional sehingga nasib atlet beladiri semakin tidak jelas, dan kami sedang mengarah kesana,” ucap Irwan. Lebih lanjut Irwan menambahkan dari masing-masing pengurus dan anggota Brotherhood merupakan atlet-atlet berbakat yang pernah mengharumkan nama daerah, wilayah dan negara Indonesia. “Kami yang berhimpun dalam wadah ini diantaranya merupakan atlet bela diri dari berbagai jenis beladiri, diantaranya wushu, MMA, Karate, Taekwondo, tinju, muaythai, kick boxing, hapkido dan pencak silat. Dari situ kita akan melakukan improve, create improve ajangnya misalnya pencak silat, akan kami buat ajang modern pencak silat,” jelas Irwan. Sementara itu Gunawan yang tak lain adalah atlet kebanggaan jawa timur di nobatkan menjadi duta petarung Brotherhood. Sambil mengatakan dengan logat jawanya yang kental, Gunawan juga menjelaskan tentang minatnya bergabung di Brotherhood dan prestasinya yang pernah di capai selama menjadi atlet bela diri wushu. “Terus terang saya sangat senang bergabung dalam keluarga besar brotherhood, disini kami di ajarkan berbagi dan bermanfaat untuk orang banyak yang kebanyakan orang tidak mampu, seperti pemuda jalanan, anak tidak mampu di latih dengan sukarela. Karena saya sendiri juga dari keluarga yang tidak mampu. Tapi alhamdullilah prestasi yang pernah saya capai dari wushu diantaranya, PON 2008 saya mendapatkan perak, pada tahun 2009 saya ikut kejuaraan di Kanada dapat perunggu, Seagame 2009 juga dapat perunggu, 2010 Indonesia Open saya kembali mendapatkan perunggu, PON 2012 dapat perak, 2013 mendapatkan juara nasional, di kejuaraan islamic soledarity games dapat perak, 2014 masuk Kejurnas, 2014 kejuaraan dunia di Jakarta, 2016 saya ikut PON Jabar perunggu, dan kejuaraan dunia di china dapat perunggu,” tutup Gunawan. (adt/rjl)

Resmi Dilantik, PPS Betako MP Tangsel Periode 2017-2022

Para-pengurus-PPS-BETAKO-Cabang-Tangsel-berpose-bersama-dengan-Walikota-Tangerang-Selatan,-Airin-Rachmi-Diany

Pengurus Perguruan Pencak Silat Beladiri Tangan Kosong MERPATI PUTIH atau PPS BETAKO MP Cabang Kota Tangsel resmi dilantik oleh H. Uus Koswara selaku Ketua Pengurus Daerah MP Propinsi Banten (Pengda Banten) di Tandon Ciater, Serpong, Kota Tangsel, Minggu (22/10). Acara tersebut juga dihadiri oleh Walikota Tangsel, Airin Rachmi Diany. Pada susunan pengurus yang baru ini, Adjie Ekawarman selaku Dewan Pembina yang juga tercantum pada kepengurusan KONI Tangsel serta Zaid Elhabib selaku Anggota Dewan Propinsi Banten yang secara kebetulan adalah mantan Atlet serta pengurus pencak Silat Merpati Putih sewaktu kuliah di Universitas Trisakti Jakarta. Dalam sambutannya, Airin berharap agar warga kota Tangsel dapat menyalurkan hal-hal yang positif dan bermanfaat dengan masuk kedalam kegiatan pencak silat Merpati Putih. “Saya bersyukur apabila atlet-atlet yang berlatih nantinya dapat berlaga dan dapat mencetak prestasi, sehingga dapat membanggakan Kota Tangsel,” kata Airin. Diketahui, MP Cabang Tangsel terbentuk kepengurusan untuk periode 2017-2022 yang di ketuai oleh Mas Sulistio Imam sebagai warga Pondok Aren. Kemudian, pada saat itu juga diadakan Ujian Kenaikan Tingkat (UKT) untuk tingkat Dasar 1 sampai tingkat Balik 1, serta peragaan atraksi pemukulan benda keras serta atraksi getaran, yakni dengan melakukan atraksi dengan mata tertutup melewati halang rintang, mengenali warna serta membaca data KTP. Ir. Zaid Elhabib menjelaskan, bahwa tempat-tempat latihan PPS Betako MP ini sudah tersebar di beberapa tempat di kota Tangsel, namun ternyata masih menginduk ke cabang lain, sehingga dari para pelatihnya yang berdomisili di Tangsel memprakarsai untuk membentuk Kolat Tangerang Selatan. Karena ada dari beberapa atletnya yang sudah berprestasi di tingkat Nasional. “Oleh sebab itu, alangkah baiknya apabila bisa mewakili dari daerah tempat tinggal sendiri yaitu Kota Tangsel,” imbuhnya. Sementara itu Dewan Pelatih MP Tangsel, Willy, sangat optimis MP Tangsel akan menjadi kiblat bagi MP di seluruh Indonesia. “Untuk mencapai itu, kita semua harus mempunyai kekompakan, sikap kekeluargaan serta gotong royong. Jika, semua berjalan dengan lancar dan matang, bukan tidak mungkin MP Tangsel akan dijadikan tolak ukur bagi MP di seluruh Indonesia,” papar Willy. (pah/adt)

Sediakan Kelas Olahraga Bagi Atlet Prestasi, SMPN 1 Tangsel Siap Cetak Bibit Jawara

SMPN-1-Tangsel

Mungkin, banyak yang mendengar jika ingin masuk atau mendaftar ke sekolah maupun universitas ada yang menempuh jalur prestasi bagi atlet-atlet olahraga. Ini yang di terapkan juga oleh SMP Negeri 1 Tangsel sudah lama secara rutin. Setidaknya, ratusan pendaftar ingin menempuh melalui jalur prestasi. Namun biasanya, mereka terlebih dahulu dan harus melalui tahapan tes yang telah disiapkan oleh pihak sekolah. Wakil Kepala Bagian Kesiswaan SMPN 1 Tangsel, Heliana mengatakan, setiap tahun menjaring sedikitnya 32 siswa prestasi di bidang olahraga. “Sekarang ada sekitar 126 siswa prestasi. Tiap kelas ada 32 siswa dari kelas 7, 8 dan 9,” ucap Heliana atau yang biasa disapa Eli. Lebih lanjut, para siswa berprestasi ini memiliki jam khusus untuk berolahraga ketika pulang sekolah. Mereka akan di tentukan jadwalnya sesuai dengan intruksi pelatih, lantaran terdapat atlet prestasi dari cabang olahraga tinju, futsal, taekwondo, karate, voli, bulutangkis, atletik dan pencak silat. “Yang paling menonjol itu ada atlet tinju, karate dan taekwondo karena sudah sampai level yang atas. Saya harap, atlet yang lain bisa terus berlatih dengan giat dan meraih prestasi yang gemilang. Tak lupa, kami terus melakukan pembibitan,” tambahnya. Beberapa alumni SMPN 1 Tangsel pun, saat ini tengah mengikuti Pekan Olahraga Pelajar Nasional (POPNAS) XIV di Semarang, Jawa Tengah. Untuk fasilitas sekolahnya, Eli masih memiliki harapan, menginginkan lapangan futsal yang lebih baik dan juga luas. Menurutnya, dengan begitu para atlet bisa maksimal dalam berlatih. “Sebenarnya sudah ada dua lapangan yang tersedia. Namun, lapangan yang satu belum bisa dipakai meski mempunyai lahan yang luas. Untuk sarana dan prasarana, kami banyak terbantu oleh pengertian orangtua. Kami memang menyediakan perlatan latihan, karena jumlah atlet banyak. Para atlet prestasi membawa perlengkapan sendiri dan orangtua disini sangat mengerti,” papar Eli. (pah/adt)

Dispora Dan KONI Siap Sukseskan Porkab Ke- 4 Kabupaten Tangerang

porkab-4

Porkab Tangerang merupakan ajang seleksi atlet-atlet muda yang ada disetiap kecamatan se-Kabupaten Tangerang, 18 cabang olahraga (cabor) yang dipertandingkan pada Pekan Olahraga Kabupaten (PORKAB), dalam hal ini persiapan Dispora dan KONI saling bahu-membahu demi mensukseskan program tahunan ini. Kepala dinas pemuda dan olahraga kabupaten Tangerang, Ahmad Taufiq mengatakan kepada nysnmedia.com bahwa selain stakeholder yang terkait, dirinya juga menghimbau agar seluruh komponen masyarakat untuk turut mensukseskan Porkab yang ke-4. “Ya, kami mengharapkan kepada seluruh komponen masyarakat, mari kita dukung PORKAB IV Tahun 2017 Kabupaten Tangerang ini, agar terciptanya atlet atlet yang berprestasi dan berdedikasi tinggi, dalam rangka mempersiapkan atlet di ajang yang lebih tinggi yaitu mengikuti PORPROV yang ke-5 Banten 2018 mendatang yang rencananya diadakan di Kabupaten Tangerang,” ujar Taufiq Rencananya 18 cabang olahraga (cabor) yang akan dipertandingkan tersebut diantaranya adalah atletik, volleyball, bulutangkis, catur, karate, pencak silat, panahan, renang, bola sundul, sepakbola/futsal, taekwondo, tenis meja, sepak takraw, bridge, golf, balap motor, basketball, tenis lapangan. Setelah dilakukan technical meeting di kantor KONI Kabupaten Tangerang di Tiga Raksa (4/9) maka ajang PORKAB ini akan dilakukan di 3 kecamatan wilayah kabupaten Tangerang diantaranya kecamatan Kelapa Dua, Curug dan Pagedangan.(rom/adt)

Terus tingkatkan Minat siswa siswi dalam olahraga Catur, Kepala sekolah Wijaya Kusuma siap torehkan Prestasi.

Muntiani - Kepala Sekolah Wijaya Kusuma

Sekolah Wijaya Kusuma yang terletak dalam area perumahan Pondok Pucung Indah, Pondok Aren, Tangsel terus mencoba untuk menggali minat siswa untuk berprestasi. Seperti yang di ungkapkan oleh Muntiani Kepala Sekolah wijaya kusuma, kepada NYSN, bahwa sekolahnya mengusung bhineka tunggal ika, itu terlihat dari latar belakang pemeluk agama apapun ada disini. Terlepas dari itu semua, untuk menggerakan langkah potensial agar mampu bersaing dalam bidang olahraga terus di galakan, diantaranya olahraga Catur, Tenis meja, Basket, futsal hingga pencak silat. “Dalam olah raga Catur, Futsal dan basket akan terus di tingkatkan terlebih kami pernah menyabet juara ke 3 tingkat Gugus. Namun seringnya ajang lomba lainnya seperti futsal, basket, tenis meja yang kami pertandingkan hanya dalam lingkup internal sekolah. Seperti pertandingan antar kelas.” Pungkas Muntiani Selain itu wanita energik yang hobbynya naik gunung ini menambahkan bahwa, pernah mengalami kendala untuk menghadirkan guru terkait di bidang olahraga di sekolahnya. “Tidak patah arang, upaya terus kami lakukan untuk membuat sekolah kami bersinar dalam bidang olah raga, dan akhirnya kami berhasil merekrut tenaga penunjang untuk tiap bidang olahraga khususnya catur. Walaupun dengan sarana dan prasarana yang terbatas, karena kami hanya memiliki 1 lapangan untuk semua kegiatan, terlebih kegiatan tersebut harus di lakukan secara bergantian dengan SD dan SMP.” Tutup Muntiani (ryo/adt)

Uji Coba Asian Games di Undur Januari Mendatang

Rapat terbatas terkait penyelenggaraan Asian Games 2018 yang dipimpin oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla di Kantor Komite Olimpiade Indonesia (KOI). Sumber foto Tempo

Penjadwalan ulang oleh Indonesia untuk kejuaraan uji coba multi-cabang olahraga Asian Games 2018 dari bulan November-Desember 2017 menjadi bulan Januari 2018. Ini tentang menyusul nya penyelesaiyan renovasi sejumlah gelanggang dan stadion olahraga pada 30 desember 2017. “Kami mendapat laporan dari perwakilan Kemenpora yang mengikuti rapat dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Ada kemungkinan untuk rencana kejuaraan uji coba itu diundur paling lambat pada Januari 2018,” ujar Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga Gatot S. Dewa Broto di Jakarta. Gatot menambahkan renovasi beberapa gelanggang olahraga di kawasan Gelora Bung Karno Jakarta akan selesai pada Oktober 2017. Dua gelanggang yang dijadwalkan selesai renovasi pada 8 Oktober adalah Stadion Utama Gelora Bung Karno dan gelanggang Akuatik. Sedangkan Stadion Istora akan selesai direnovasi pada 8 November, terkait tentang perkembang infrastruktur untuk Asian Games 2018 laporan dari kementrian pekerjaan umum dan perumahan rakyat. Diperkirakan lima gelanggang lain (Stadiom Atletik madya, Stadion basket, Stadion Sofbol dan baseball, fasilitas latihan, sepaket penataan kawasan di Gelora Bung Karno untuk zona 1, 2 dan kawasan Wisma Atlet Kemayoran) akan selesai pada Desember 2017 dua gelanggang yang akan selesai direnovasi pada 10 Juni 2017 yaitu lapangan hoki, lapangan ABC, dan lapangan tenis indoor dan outdoor, Laporan dari Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Renovasi gelanggang yang dikerjakan oleh JakPro di lapangan equestrian Pulomas dan velodrome Rawamangun akan selesai pada Juni 2018. “Kami akan menyampaikan perubahan rencana kejuaraan uji coba Asian Games ini kepada Dewan Olimpiade Asia (OCA).”Ujar Gatot. Menurut sumber tempo.co Ketua Panitia Penyelenggara Asian Games (INASGOC) 2018 Erick Thohir mengatakan akan mengundang 10 pengurus cabang olahraga yang akan menggelar kejuaraan uji coba terkait perubahan jadwal pelaksanaan kejuaraan, pada pertemuan sebelumnya dengan kesertaan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Sepuluh cabang yang akan digelar untuk kejuaraan uji coba Asian Games 2018 antara lain sepak bola, atletik, panahan, bulutangkis, basket, tinju, pencak silat, taekwondo, voli indoor, dan angkat besi. (bam/adt/T.co)