Atlet Muda Indonesia di Dubai Juara Ajang Renang Internasional

Kiara Ellen

Atlet muda berbakat asal Indonesia yang menetap di Dubai, Kiara Ellen belum lama ini mencatatkan prestasi gemilang. Ia berhasil memecahkan rekor nasional Persatuan Emirat Arab (PEA) untuk nomor 50 meter gaya punggung (lintasan panjang) kategori usia 13 tahun. Kiara mencatatkan waktu impresif 32,17 detik dalam ajang Dubai International Aquatics Championship di Hamdan Sports Complex. Ajang bergengsi ini diikuti oleh lebih dari 1.500 perenang dari 90 klub dan akademi yang berasal dari 40 negara. “Sebelum mencetak rekor tersebut, Kiara harus melalui babak kualifikasi. Mereka harus bersaing dengan lebih dari 160 perenang gaya punggung untuk mengamankan tempat di final,” kata Kiara, Selasa (6/5/2025). Kompetisi ini mendapat pengakuan dari Federasi Renang Internasional. Ajang ini juga menjadi salah satu kualifikasi resmi menuju Kejuaraan Dunia antarklub di Singapura. Untuk mencapai prestasi ini, Kiara berlatih secara intensif bersama Tyneside Swim Club Dubai selama 8-9 jam per minggu. Sebagian besar dilakukan di pagi hari sebelum sekolah. Ia telah tampil dan meraih peringkat dalam berbagai kejuaraan renang internasional di Uni Emirat Arab(UEA), seperti Dubai Open dan Abu Dhabi Swim for Life. Ia juga mewakili sekolahnya dalam kompetisi internasional di luar negeri. Tak hanya unggul di kolam renang, Kiara juga menorehkan prestasi di bidang lain. Ia merupakan pesenam dan penari kompetitif tingkat internasional yang baru-baru ini meraih posisi kedua dalam kejuaraan senam di Bangkok, Thailand. Sementara itu di samping aktivitas olahraga, Kiara juga aktif di dunia seni. Ia menyanyi, memainkan piano dan biola, serta menjadi anggota National Youth Orchestra UEA.

Atlet Muda Indonesia Juara Umum di Luxembourg Open 2025

Atlet Muda Indonesia Juara Umum di Luxembourg Open 2025

Indonesia kembali menunjukkan dominasinya di pentas bulutangkis internasional. Dalam turnamen Luxembourg Open 2025, skuat muda Merah Putih tampil impresif dan keluar sebagai juara umum setelah berhasil meraih tiga gelar juara dan dua posisi runner-up di berbagai nomor. Turnamen yang digelar di Luxembourg City ini menjadi ajang pembuktian kekuatan para atlet muda Indonesia, sekaligus ajang pemanasan menuju turnamen bergengsi seperti Indonesia Open dan Olimpiade Paris 2025. Rekapitulasi Prestasi Indonesia di Luxembourg Open 2025: Gelar pertama hadir dari nomor tunggal putri Indonesia, Mutiara Ayu Puspitasari. Atlet binaan PB Djarum Kudus itu menjadi yang terbaik setelah di final mengalahkan rekan satu timnya, Ni Kadek Dhinda Amartya Pratiwi lewat pertarungan sengit tiga game dengan skor 21-13, 13-21, 21-12. Ganda putri menyusul menyumbangkan medali emas melalui Isyana Syahira Mida/Rinjani Kwinara Nastine yang berhasil mengalahkan pasangan Denmark, Lærke Hvid/Anna Klausholm dengan dua game langsung 21-14, 21-6. Gelar ketiga hadir dari nomor ganda putra Indonesia. Adalah Raymond Indra/Nikolaus Joaquin menjadi yang terbaik usai mengalahkan kompatriotnya, Muh Putra Erwiansyah/Daniel Edgar Marvino dengan 21-15, 22-20. Sementara itu, gelar tunggal putra jatuh ke Tae Bin Yoo asal Korea yang tampil perkasa mengalahkan Jhuo-Fu Liao dengan skor 21-19 dan 21-6. Kemudian, gelar ganda campuran jatuh ke Marvin Seidel/Thuc Phuong Nguyen yang mengalahkan Kristoffer Kolding/Mette Werge 21-13 22-24 dan 21-11.

IWF World Youth & Junior Championships 2025: Indonesia Sabet Empat Medali

Luluk Diana

Kontingen angkat besi Indonesia menutup penampilan di Kejuaraan Dunia Angkat Besi Remaja dan Junior 2025 (IWF World Youth and Junior Championships 2025) dengan meraih satu medali emas dan tiga perunggu. Dari total 11 lifter yang tampil dalam ajang yang bergulir di Lima, Peru pada 30 April hingga 5 Mei, satu-satunya emas bagi Merah Putih dipersembahkan lifter junior, Luluk Diana Tri Wijayana yang turun di kelas 49kg putri. Luluk tampil gemilang di angkatan snatch dengan catatan terbaik 81kg yang mengantarnya ke podium tertinggi. Sayangnya, ia gagal mencatatkan angkatan di clean and jerk setelah tiga kali percobaan pada angkatan 100kg. Tiga medali perunggu disumbang oleh lifter remaja, Alyamaulida Kartika Pertiwi yang tampil di kelas 81kg putri. Ia merebut perunggu di angkatan snatch dengan 96kg, clean and jerk 120kg, serta total angkatan 216kg. Alyamaulida berada di belakang lifter Venezuela Aparicio Alfonzo Lidysmar Del Valle yang meraih emas dengan total angkatan 230kg (103kg snatch, 127kg clean and jerk) dan Xue Li asal China yang merebut perak dengan 229kg (104kg snatch, 125kg clean and jerk) Berikut hasil lengkap wakil Indonesia di Kejuaraan Dunia Angkat Besi Remaja dan Junior 2025: Kategori Junior 45kg Putri Tita Nurcahya Melyani Snatch: 65kg (peringkat 11) Clean and jerk: 82kg (peringkat 8) Total angkatan: 147kg (peringkat 10) 49kg Putri Luluk Diana Tri Wijayana Snatch: 81kg (peringkat 1) Clean and jerk: gagal Total angkatan: tidak tercatat 59kg Putri Sarah Snatch: 90kg (peringkat 5) Clean and jerk: 110kg (peringkat 6) Total angkatan: 200kg (peringkat 4) 67kg Putra Yuda Permana Snatch: 130kg (peringkat 14) Clean and jerk: tidak tercatat Total angkatan: tidak tercatat 81kg Putra Raihan Adesta Putra Perdana Snatch: 135kg (peringkat 13) Clean and jerk: 167kg (peringkat 12) Total angkatan: 302kg (peringkat 11) Kategori Remaja 49kg Putra Alvin Saputra Snatch: 81kg (peringkat 6) Clean and jerk: 106kg (peringkat 6) Total angkatan: 187kg (peringkat 5) 55kg Putra Kevin Andrian Ramadhan Snatch: 101kg (peringkat 6) Clean and jerk: 122kg (peringkat 6) Total angkatan: 223kg (peringkat 6) Muhammad Rojal Abdillah Snatch: 98kg (peringkat 9) Clean and jerk: 121kg (peringkat 8) Total angkatan: 219kg (peringkat 9) 61kg Putra Leonard Imanuel Aipassa Suabey Snatch: 107kg (peringkat 8) Clean and jerk: 131kg (peringkat 8) Total angkatan: 238kg (peringkat 7) 73kg Putra Muhammad Angga Snatch: 106kg (peringkat 11) Clean and jerk: tidak tercatat Total angkatan: tidak tercatat 81kg Putri Alyamaulida Kartika Pertiwi Snatch: 96kg (peringkat 3) Clean and jerk: 120kg (peringkat 3) Total angkatan: 216kg (peringkat 3)

PSSI dan FIFA Resmikan FIFA Arena, Indonesia Jadi Pionir Program Football for Schools

PSSI dan FIFA Resmikan FIFA Arena

Pada Selasa (6/5) kemarin, PSSI dan FIFA secara resmi telah membuka dua lapangan mini soccer FIFA Arena Indonesia. FIFA Arena merupakan upaya FIFA mewujudkan 1.000 lapangan kecil di seluruh dunia. Sebagai langkah awal, FIFA memulai pembangunan di 11 negara dan salah satunya Indonesia yang berlokasi di Oase Park, Ciputat dan Mandiri University, Daan Mogot, Jakarta. Ketua Umum PSSI, Erick Thohir menyatakan rasa bangganya karena Indonesia mencatat sejarah penting dalam pengembangan sepak bola global bersama Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA). Menurut Erick, peluncuran perdana program Football for Schools FIFA di Tanah Air yang ditandai dengan peresmian dua fasilitas FIFA Arena menjadikan Indonesia terdepan dalam kesiapan infrastruktur lapangan sepakbola bagi anak-anak melalui sekolah. “Saya mengapresasi FIFA atas pelaksanaan program Football for Schools pertama FIFA di Indonesia. Ini tak hanya membuktikan kepercayaan terhadap potensi sepakbola kita, tapi juga kepada PSSI dalam membangun fondasi kuat untuk ekosistem olahraga yang tangguh, inklusif, dan berkelanjutan,” ujar Erick Thohir saat peluncuran FIFA Arena di Ciputat, Jakarta, Selasa (6/5). Pada agenda ini, perwakilan FIFA yang hadir yakni Sanjeevan C. Balasingam (FIFA Director MA Asia-Oceania), Kanya Keomany (FIFA Council Member), Theodore Giannikos (FIFA Director of Special Project), dan Lavin Vignesh (FIFA Lead Regional Office). Selain itu, hadir Taufik Hidayat sebagai Wakil Menteri Pemuda dan Olahraga, perwakilan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah. Tiga pemain Timnas U-17 yakni Daffa Al Gasemi, Muhammad Zahaby Gholy, dan Fabio Azkairawan turut hadir dan puluhan anak-anak Sekolah Dasar juga meramaikan agenda tersebut. Indonesia termasuk salah satu dari 11 negara, starting eleven, pertama yang meluncurkan FIFA Arena ini. “Saya menghargai dukungan pemerintah melalui Kemenpora dan Kementerian Pendidikan, karena FIFA Arena tak hanya mendorong sisi olahraga, tapi juga berperan untuk bangun karakter, watak, dan mental anak-anak sebagai penerus bangsa melalui sepakbola,” lanjut Erick. Direncanakan, FIFA akan membangun 1.000 FIFA Arena di seluruh dunia dan diharapkan mampu menjangkau 700 juta anak-anak di seluruh dunia dengan memasukkan sepak bola ke dalam kurikulum sekolah. Di Indonesia sendiri akan dibangun 20 FIFA Arena yang tersebar di berbagai daerah. “Presiden Prabowo Subianto dengan program Makan Bergizi Gratis bertujuan agar anak-anak Indonesia di masa depan punya fisik dan gizi yang bagus. Karena itu, keberadaan FIFA Arena ini sejalan dengan program Bapak Presiden untuk menyiapkan anak-anak Indonesia yang sehat, kuat, dan punya mental baik untuk membangun negara melalui olahraga,” pungkasnya. Sementara itu, Presiden FIFA, Gianni Infantino dalam video sambutannya mengucapkan selamat kepada Indonesia atas peresmian FIFA Arena di dua lokasi. Gianni menyampaikan, lapangan bakal melahirkan bakat-bakat baru dalam sepak bola. “Selamat kepada PSSI dan Presiden PSSI Erick Thohir. Indonesia adalah salah satu dari 11 negara pertama yang meresmikan FIFA Arena,” kata Infantino. “Anak-anak butuh tempat aman untuk bermain dan tumbuh. Karena itu hadir FIFA Arena. Indonesia adalah salah satu negara pertama dari rencana 1.000 FIFA Arena di seluruh dunia,” ucap Infantino. Dua FIFA Arena ini ditempatkan secara strategis untuk melayani siswa dan anak muda di daerah perkotaan padat yang memiliki akses terbatas terhadap infrastruktur olahraga berkualitas. Di Ciputat, fasilitas ini akan melayani SD Negeri Ciputat 07 dan Sekolah Disabilitas Putra Putri Cerdas Mandiri, menghadirkan program pendidikan sepak bola inklusif yang mencakup siswa reguler maupun anak-anak dengan kebutuhan khusus. Sementara itu, di Daan Mogot, siswa dari SD Kusuma Wijaya 05 dan SD Kusuma Wijaya 07 akan mendapatkan manfaat dari kegiatan sepak bola terstruktur yang terintegrasi dengan pelatihan karakter dan keterampilan hidup.

Mojang Priangan Borong Gelar Juara HYDROPLUS Piala Pertiwi 2025 Regional Cirebon

Mojang Priangan

Mojang Priangan sukses menyapu bersih dua gelar juara dalam ajang HYDROPLUS Piala Pertiwi 2025 Regional Cirebon. Tim U-14 dan U-16 mereka sama-sama keluar sebagai kampiun setelah meraih kemenangan di pertandingan final yang digelar di Stadion Bima, Cirebon, Minggu, 4 Mei 2025. Tim Mojang Priangan U14 memastikan gelar juara usai menundukkan Princess Wijaya Saputra dengan skor meyakinkan 2-0. Sementara di kategori U16, Mojang Priangan berhasil mengalahkan Kaliangga dengan skor tipis 1-0. Khusus di kategori U-16, hasil ini cukup mengejutkan karena pada babak penyisihan Grup A, Mojang Priangan hanya finis di peringkat kedua dengan 5 poin, tertinggal dua angka dari Kaliangga yang mengoleksi 7 poin dan memuncaki klasemen. Namun, di partai puncak Mojang Priangan mampu membalikkan keadaan dan tampil sebagai juara. Sementara itu, tim Mojang Priangan U14 tampil dominan sejak awal turnamen. Mereka keluar sebagai juara Grup C dengan poin sempurna, yakni 6 poin dari dua pertandingan, dan melanjutkan tren positif hingga babak final. Secara keseluruhan, turnamen tahun ini diikuti oleh 11 klub di kategori U16 dan 9 klub di kategori U14. Jumlah partisipasi tersebut menunjukkan semakin luasnya jangkauan dan minat terhadap sepak bola putri di berbagai daerah. Suasana kompetitif pada turnamen kali ini menjadi bukti berkembangnya pembinaan sepak bola wanita di tingkat regional. Turnamen HYDROPLUS Piala Pertiwi 2025 sendiri semakin menunjukkan perannya sebagai ajang penting dalam menumbuhkan bakat, daya saing, serta semangat kompetitif di kalangan pemain muda wanita.