Liga Mahasiswa 2024 Siap Digelar Dengan Format Baru

Penyelenggara kompetisi basket Liga Mahasiswa (Lima) siap menggelar Lima Mandiri Basketball 2024 di empat provinsi di Indonesia dengan menggunakan format baru dua divisi untuk tim putra. “Ini (format baru) adalah langkah penting bagi pengembangan kompetisi, karena memungkinkan tim-tim yang baru muncul untuk berkompetisi lebih kompetitif,” ujar Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri Teuku Ali Usman selaku bagian dari penyelenggara Lima dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis. Kompetisi kali ini akan digelar di empat kota besar Indonesia yaitu Jakarta dan Surabaya pada 12 sampai 19 Oktober, serta Bandung dan Yogyakarta pada 9 sampai 16 November. Sedangkan babak final akan diselenggarakan pada 11 sampai 14 Desember 2024. Lima 2024 untuk pertama kalinya digelar dengan format baru dua divisi untuk putra. Divisi satu akan diikuti oleh delapan tim putra terbaik, di mana dua tim teratas dari setiap regional akan melaju ke babak final. Sementara itu, dua tim terbawah akan terdegradasi ke divisi dua pada musim kompetisi berikutnya. Divisi dua menjadi ajang bagi tim-tim yang ingin membuktikan diri. Dua tim teratas akan mendapat promosi ke divisi satu untuk musim kompetisi berikut. Ia menjelaskan, format baru tersebut memberikan kesempatan bagi talenta muda untuk berkembang di liga yang lebih sesuai dengan level mereka. “Kami berharap, melalui format ini, setiap tim bisa menunjukkan potensi terbaiknya,” ujarnya. Usman menambahkan, dengan dukungan terhadap bola basket, Bank Mandiri selaku sponsor utama kompetisi berharap dapat berkontribusi nyata dalam mencetak talenta atau bakat atlet basket unggulan di Indonesia. Sekretaris Pengurus Pusat Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (Perbasi) Nirmala Dewi mengapresiasi kemajuan dari Lima yang ditunjukkan dengan peminat yang semakin bertambah. Pihaknya berharap ajang itu memberikan pengalaman yang menghibur, inspiratif, sehingga menciptakan atmosfer yang positif untuk perkembangan basket di Indonesia. Menyambut kompetisi basket paling bergengsi untuk tingkat perguruan tinggi di tanah air itu, tim-tim pun mulai mempersiapkan diri untuk bersaing mencapai prestasi. Atlet pelajar dari Universitas Esa Tunggal, Putri Leonita mengatakan, timnya terus berlatih setiap hari untuk mempersiapkan kondisi fisik dan teknik. “Kami juga fokus menjaga kekompakan, saling mengingatkan satu sama lain baik di dalam maupun di luar latihan,” ujarnya. Atlet pelajar lain dari Perbanas, Daniel mengaku optimistis timnya bisa meraih threepeat pada musim kompetisi kali ini. “Meski ada banyak rookie, kami siap memberikan yang terbaik untuk mempertahankan gelar juara,” ujarnya. Sumber: ANTARA

Indonesia Juara Piala Suhandinata 2024

Piala Suhandinata 2024

Tim bulutangkis junior mengumandangkan lagu Indonesia Raya di Piala Suhandinata 2024 usai berhasil menjadi kampiun. Supremasi tertinggi kejuaraan bulutangkis tingkat junior internasional ini sukses dibawa pulang usai mengalahkan tuan rumah yang sekaligus unggulan pertama, China. Mutiara Ayu Puspitasari membungkam China dengan skor 110-103 dalam pertandingan yang digelar di Nanchang International Sports Center Gymnasium hari Sabtu (5/10). Ganda putri Isyana Syahira Meida/Rinjani Kwinara Nastine menjadi bintang pada laga final ini. Turun dua kali, Isyana/Rinjani total mengumpulkan 26 poin. Di laga pertama melawan Chen Fan Shu Tian/Liu Jia Yue, Isyana/Rinjani menang 22-15. Saat dimulai Indonesia sedang tertinggal 7-11 setelah Mutiara Ayu Puspitasari yang membuka laga menyerah dari Xu Wen Jing. “Kami senang dan bersyukur bisa membawa kembali Piala Suhandinata ke Indonesia. Gelar ini kami persembahkan untuk semua masyarakat Indonesia yang selalu mendukung, untuk keluarga, pelatih dan PBSI,” kata Rinjani. “Kami sudah siap dari awal, kami sudah pernah bertemu mereka jadi kali ini kami yakin bisa unggul apalagi gimnya pendek. Kami tetap jaga fokus, jaga mental di laga kedua,” tambah Isyana. Di partai ketiga dan keempat, China mulai mengejar tapi tidak berhasil menyalip. Indonesia masih unggul 44-40. Indonesia kembali melebarkan jarak di partai kelima. Anselmus Breagit Fredy Prasteya/Pulung Ramadhan mengakhiri paruh pertama dengan kemenangan 55-48 atas Hu Ke Yuan/Lin Xiang Yi. Mutiara menebus kesalahan di partai kedua. Kembali berhadapan dengan Xu Wen Jing, juara Asia junior 2023 sukses melebarkan jarak poin 66-55. “Senang banget secara pribadi. Tim ini sangat luar biasa. Setelah tiga edisi saya ikut Kejuaraan Dunia Junior akhirnya bisa membawa pulang piala Suhandinata,” ungkap Mutiara. “Saya tidak maksimal di laga pertama tapi habis dari situ saya coba evaluasi dengan pelatih. Tidak banyak pola yang berubah sebenarnya, hanya semangat dan kesiapannya lebih meningkat di laga kedua,” jelas Mutiara. Setelahnya, Indonesia makin tidak terkejar. Isyana/Rinjani, Darren Aurelius/Bernadine Anindya Wardana dan Moh Zaki Ubaidillah menjalankan tugas dengan baik. “Alhamdulillah bisa menjalankan tugas dengan baik di final ini. Senang menjadi bagian dari tim juara,” ucap Ubed. Akhirnya Anselmus/Pulung memastikan kemenangan Merah-Putih Muda7 dengan skor 110-103. “Bahagia sekali hari ini. Rasanya campur aduk. Di laga pertama kami bisa menikmati pertandingan sementara di laga kedua tekanan dan tegangnya sangat terasa,” sahut Pulung. “Kami terus fokus dengan pola permainan dan pertandingannya. Tidak memikirkan sekeliling, itu membuat kami tidak terpengaruh suporter tuan rumah,” tambah Ansel. Gelar ini terasa istimewa karena diraih setelah melalui perjuangan yang tidak mudah, mengalahkan China di kandangnya. Ini juga menjadi balasan sepadan di final tahun lalu. Saat itu, tim junior Indonesia ditundukkan China dengan skor 1-3 di Spokane, Amerika Serikat. “Saya bangga sekali dengan perjuangan anak-anak. Mereka bisa memberikan yang terbaik untuk Indonesia,” ujar Rionny Mainaky, sang manajer tim. “Luar biasa penampilan mereka di kandang China ini. Bisa tampil tenang dengan tekanan yang sangat besar. Saya sangat apresiasi,” lanjut Rionny. Rionny menambahkan bahwa kekompakan tim menjadi pilar penting kembalinya Piala Suhandinata ke tanah air. “Kekompakan mereka bagus sekali. Ini sangat penting dalam tim. Mereka juga displin dan mau berjuang habis-habisan,” Rionny menambahkan. Masih ada nomor perorangan yang akan berlangsung pekan depan, oleh karenanya Rionny berpesan untuk tidak terlalu terlena. “Jangan terlalu terlena dengan hasil ini. Masih ada perorangan jadi semua sektor harus menunjukkan lagi semangat dan perjuangannya. Yakin mereka bisa,” pungkas Rionny. Berikut rekap pertandingan Indonesia vs China: WS1: Mutiara Ayu Puspitasari vs Xu Wen Jing 7-11 WD1: Isyana Syahira Meida/Rinjani Kwinara Nastine vs Chen Fan Shu Tian/Liu Jia Yue 22-15 XD1: Darren Aurelius/Bernadine Anindya Wardana vs Lin Xiang Yi/Liu Yuan Yuan 33-31 MS1: Moh Zaki Ubaidillah vs Hu Zhe An 44-40 MD1: Anselmus Breagit Fredy Prasetya/Pulung Ramadhan vs Hu Ke Yuan/Lin Xiang Yi 55-48 WS2: Mutiara Ayu Puspitasari vs Xu Wen Jing 66-55 WD1: Isyana Syahira Meida/Rinjani Kwinara Nastine vs Chen Fan Shu Tian/Liu Jia Yue 77-62 XD1: Darren Aurelius/Bernadine Anindya Wardana vs Lin Xiang Yi/Liu Yuan Yuan 88-77 MS1: Moh Zaki Ubaidillah vs Hu Zhe An 99-87 MD1: Anselmus Breagit Fredy Prasetya/Pulung Ramadhan vs Hu Ke Yuan/Lin Xiang Yi 101-103